Baca Juga: Mobil Jarang Dipakai, Apakah Bensin di dalam Tangki Bisa Basi?
“Pembentukan kerak inilah yang dapat berefek pada karakteristik pengoperasian mesin tersebut, karena performanya bisa turun,” jelas pria yang akrab disapa Prof. Yus itu.
“Kalau si pengendara mencoba untuk memacu kendaraannya seperti biasa dengan keadaan tersebut, otomatis ia akan membejek gas lebih dalam,” imbuhnya.
Hasilnya adalah konsumsi BBM yang lebih tinggi, yang sendirinya akan berakibat pada emisi gas buang yang lebih tinggi juga.
“Oleh karena itu, gonta-ganti merek BBM sebisa mungkin dihindari untuk menjaga mesin bekerja secara konsisten dan menghindari emisi yang tinggi,” pungkasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR