Gridoto.com - Kecelakaan tunggal melibatkan Honda CR-V berisi tiga ora terjadi di bahu Jalan Tol Ngawi-Sragen KM 555/B, Senin (06/07/2020) sore.
Diketahui, mobil tersebut sampai terperosok dan terguling di bahu jalan tol itu.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, Kompol Dwi Sumrahadi menuturkan, insiden bermula ketika Honda CR-V bernopol B 1549 WLQ melaju dari Mojokerto menuju Cengkareng dengan kecepatan 130 Km/jam.
Setibanya di Jalan Tol Ngawi-Sragen KM 555/B, laju mobil mendadak oleng ke kiri yang membuatnya tepreosok ke selokan dan terguling.
Baca Juga: Toyota Avanza di Palembang Pecah Ban, Lepas Kendali Tabrak Yamaha Mio Hingga Pengendara Tewas
"Ban kanan depan meletus, lalu sopir tidak bisa kuasai (laju) mobil karena oleng," jelas Dwi, dilansir GridOto.com dari Surya.co.id, Selasa (07/07/2020).
Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang penumpang mengalami luka-luka.
Siti Fatimah Yasin (43) warga Nagasari, Kerawang Barat, Jawa Barat (Jabar) mengalami luka memar pada kaki kanan.
Kemudian Yuli Yasin (45) warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten mengalami nyeri pada bagian punggung.
Lalu Khair El Nisa Irwan (20) warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten mengalami luka gores pada pelipis sebelah kanan.
Baca Juga: Mobil Boks Pecah Ban di Tol Surabaya-Porong, Apa Saja Penyebab Ban Mobil Tiba-tiba Pecah?
Perlu diketahui, pecah ban menjadi salah satu penyebab utama kendaraan mengalami kecelakaan
Supaya lebih waspada saat berkendara, GridOto akan menjelaskan empat hal yang bisa bikin ban tiba-tiba pecah:
1. Tekanan angin ban kurang
Berlawanan dengan anggapan yang beredar bahwa ban dapat meledak akibat tekanan berlebih, tekanan angin ban yang kurang justru yang menjadi penyebab utama pecah ban.
Di saat tekanan angin kurang, gerakan dinding ban akan menjadi lebih sering, apalagi dalam kondisi kecepatan tinggi.
Akibatnya, kawat baja dalam konstruksi ban dapat putus dan menyebabkan pecah ban.
Baca Juga: Ban Mobil Tiba-Tiba Pecah Saat Berkendara, Apa yang Harus Dilakukan?
2. Membentur lubang di jalan
Selain suspensi, ban juga turut meredam tekanan yang diberikan ketika roda menghantam lubang jalan.
Dalam kecepatan tinggi, tekanan yang diberikan pada ban dapat membuat putusnya kawat baja pada ban atau sering disebut masyarakat awam dengan 'ban benjol', baik pada dinding maupun telapak ban.
Bila hal ini yang terjadi, maka potensi ban pecah semakin besar dan dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ban dengan kerusakan seperti ini tidak dapat diperbaiki dan harus diganti dengan yang baru.
Baca Juga: Selain GT Radial Ini Pilihan Ban Mobil Lainnya Yang Bisa Ditebus Pakai Uang Rp 500 Ribuan
3. Tambalan ban yang tidak tepat
Teknik tambal ban model tusuk atau string tubeless biasanya akan memperbesar lubang bocor, sehingga dapat menyebabkan serat baja pada konstruksi di dalam ban terputus.
Seiring berjalannya waktu, kotoran jalanan dan air akan membuat konstruksi serat baja ini mengalami korosi.
Kondisi ini akan memudahkan ban kehilangan tekanan angin secara tiba-tiba atau mengalami pecah ban ketika dipacu dalam kecepatan tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Mobil Anda Pakai Ban Cadangan Space Saver? Ini yang Wajib Diketahui
4. Kerikil yang terjebak di telapak ban
Alur pada tapak ban seringkali disusupi oleh kerikil, terutama pada ban yang memiliki pola halus dan rapat.
Namun, jika hal ini dibiarkan justru dapat melukai ban dan membuat korosi timbul pada serat baja di dalam ban.
Maka dari itu, membersihkan kerikil atau benda lainnya di sela-sela alur ban perlu dilakukan secara rutin.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pecah Ban, Honda CRV Terbalik di Tol Ngawi-Sragen, 3 Warga Jawa Barat Terluka
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com,Surya.co.id |
KOMENTAR