Lebih lanjut, Anton mengungkapkan bahwa pihaknya memang sengaja berfokus pada segmen pasar first-buyer.
“Sengaja, karena ada tanda bahwa market first-buyer sudah mulai ada potensi untuk kembali (melakukan pembelian),” katanya.
Makanya tidak heran jika Toyota berniat untuk ‘jemput bola,’ terutama mengingat segmen first-buyer merupakan lebih dari setengah konsumen mereka sebelum pandemi Covid-19.
“Saat periode Januari - Februari, komposisi konsumen first-buyer ada di angka 55 persen (dari total konsumen), sedangkan pada periode April hingga Mei turun ke 43 persen,” pungkasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR