Dengan adanya water barrier tersebut, diharapkan pengendara dapat memperhatikan rambu-rambu agar bisa terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Kepada pengendara tolong patuhi aturan lalin (lalu lintas). Jika salah seorang pengendara sudah nekat berputar arah, maka kecelakaan bisa terjadi seperti kemarin (Rabu, 01/07/2020)," tegas Imam.
Imam mengaku di Flyover Lempuyangan memang belum terpasang rambu larangan berbalik arah.
"Memang tidak ada rambu larangan berputar arah. Tapi kan pengendara harusnya tahu kalau itu bahaya apabila memaksakan belok. Ya nanti dievaluasi dulu dengan adanya water barrier. Kalau memang perlu penambahan rambu, nanti koordinasi dengan instansi terkait," ucapnya.
Baca Juga: Ngeri! Beli Kendaraan Tanpa Surat-Surat Bisa Disebut Penadah, Segini Hukuman Penjaranya
Pihaknya menambahkan, pembatas jalan tersebut bersifat tentatif, sehingga sewaktu-waktu bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
"Kami tidak bisa memastikan seberapa lama pembatas itu dipasang," imbuh Imam.
Seorang warga sekitar, Iwan Hermawan (35) menjelaskan, hampir setiap hari banyak pengendara dari arah Selatan flyover itu yang berputar arah ke Timur.
"Memang banyak pengendara yang putar arah. Namun, sejauh ini baru terjadi kecelakaan pada Rabu (01/07/2020) yang kemarin itu berturut-turut," ujarnya.
Baca Juga: Pencuri Mobil Rental Dibekuk Petugas, Begini Modus Yang Digunakan
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR