Praktis, rangka utama keseluruhan motor tetap dipertahankan dan tangki utama tetap menggunakan orisinalnya.
Untuk bagian buritan belakang, konsep motor tracker sendiri itu mirip seperti cafe racer. Memiliki buntut alias hornet belakang, mirip motor balap flat tracker pada jaman dahulu.
"Nah bagian belakang ini saya akalin sedemikian rupa mas. Jadi, saya buat bodi tambahan pakai plat galvanis sebagai hornet. Bentuknya menyesuaikan konstruksi rangka belakang CBR250RR yang menukik keatas," ujar Mirza.
"Karena kita mengincar untuk tampilannya bagian ban belakang itu lebih panjang, makanya kita akalin di ukuran hornet belakangnya. Segimana kita buat ukurannya sependek mungkin agar visual tetap ban belakang yang lebih mundur. Untuk tinggi hornetnya sendiri kita ukur sepresisi mungkin, agar tidak melebihi garis dari tangki di depan," tambahnya.
Untuk membuat buntut custom ini, Mirza menggunakan plat galvanis ukuran 0,3 mm sebagai bahan utama bodywork custom.
"Saya pakai bahan plat galvanis ukuran 0,3 mm mas. Saya bentuk agak mengotak biar kesan buntut trackernya muncul. Lalu saya buat dudukan untuk stoplamp custom juga," pungkasnya.
"Nah bagian tangki sesuai konsep awal, tetap memakai orisinalnya. Namun saya tambahkan aksen cover tangki di bagian sisi kiri dan kanan. Sebelumnya itu posisi shroud tangki fairing yang menempel di tangki mas," kata Mirza.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR