"Idealnya tiap perjalanan sudah lalui jarak sekitar 100 sampai 200 Km, maka harus berhenti istirahat. Jika diukur dengan jarak rata-rata 2,5 sampai 3 jam sekali harus berhenti," ujar Bagus.
Acuan waktu istirahat tersebut bisa berubah tergantung dengan kondisi cuaca saat touring.
Apabila cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau panas yang sangat terik, maka bisa istirahat lebih cepat.
Bagus menambahkan, apabila bikers ingin berkendara saat malah hari, diusahakan untuk bisa mengontrol rasa kantuk karena akan sangat berbahaya jika dipaksakan.
Baca Juga: Busi Memiliki Ciri-Ciri Berikut? Itu Tandanya Mesin Mobil Tidak Sehat
Kondisi motor yang digunakan untuk touring juga perlu dicek agar selalu prima.
"Kelistrikan yang utama, karena saat pandemi ini segala aktivitas pasti berkurang, termasuk riding jadi motor jarang dipakai. Aki dan kiprik bisa drop," tutur Bagus.
Secara terpisah, Ketua Umum Xabre Of Dewata (XODA), Rofiq Fauzi Tz memberikan beberapa tips bagi bikers yang ingin melakukan touring setelah kondisi pandemi Covid-19 membaik.
"Selain harus cek kendaraan, tes kesehatan seperti rapid test maupun swab sangat diperlukan," ungkap Rofiq.
Baca Juga: Mitos Kocok Botol Oli Mesin Biar Aditif Tercampur, Ini Penjelasannya
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tribun-Bali.com |
KOMENTAR