Kadar sulfur, baik pada BBM bensin maupun diesel, yang melebihi ketentuan dapat menyebabkan kerusakan pada catalytic converter mobil.
Catalytic converter yang rusak akan memperburuk emisi gas buang pada kendaraan.
(Baca Juga: Bukan Dari Mesin, Hal Sepele Ini Juga Bisa Bikin Mobil Boros BBM)
4. Senyawa Olefin, Aromatik, dan Aditif Deterjen
Kadar senyawa olefin dan aromatik yang tinggi pada BBM di satu sisi dapat menguntungkan, karena berkontribusi dalam menaikkan angka oktana / RON.
Namun di sisi lain, keduanya akan membentuk deposit atau kerak dalam mesin kita.
“Jadi kalau olefin dan aromatiknya tinggi, maka kita harus tambahkan aditif deterjen untuk mencegah timbulnya deposit dalam mesin kita,” jelas Prof. Yus.
Ia menjelaskan, aditif deterjen ini sudah ditambahkan oleh produsen dengan jumlah tertentu pada beberapa jenis BBM dalam proses produksinya.
5. Kadar Air dan Partikulat
Prof. Yus mengatakan, kadar air, partikulat, serta sulfur yang tinggi pada BBM diesel merupakan biang kerusakan mesin diesel.
“Ini yang akan menyebabkan korosi, yang nanti akan menurunkan tekanan kompresi, kemudian merubah spray pattern, sehingga akhirnya pembakarannya menjadi lebih buruk,” jelasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR