GridOto.com - Menurunnya performa penjualan kendaraan roda empat akibat pandemi Covid-19, tidak lantas membuat PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengurungkan niatnya untuk kembali meluncurkan produk terbarunya di tahun ini.
Harold Donnel, selaku Head of 4W Brand Development & Marketing Research SIS mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan studi terkait mobil baru yang akan diluncurkan tersebut.
"Semangatnya kalau kami sebagai APM (Agen Pemegang Merek) bukan serta merta hanya diri sendiri, tapi juga semangatnya kami adalah bagaimana membalikkan industri otomotif Indonesia bisa lebih atraktif lagi," ujar pria yang akrab disapa Harold ini kepada GridOto.com, Kamis (25/6/2020).
"Kami sih tidak menjadi antipati 'oh selama pandemi kami tidak boleh meluncurkan produk karena itu hanya cost dan tidak ada keuntungan'. Tidak juga, istilahnya seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga: Suzuki Masih Punya Amunisi Mobil Baru, Siap Meluncur di Semester Dua Tahun Ini
Meski enggan menyebutkan secara rinci, namun Harold menjelaskan jika mobil terbaru yang akan diluncurkan Suzuki nantinya bakal memiliki banderol yang terjangkau.
"Price range yang mungkin akan menjadi affordable price (harga yang terjangkau) untuk konsumen secara mayoritas," tutur Harold.
Menurutnya, hal itu juga sebagai respon dari Suzuki untuk membangkitkan daya beli masyarakat yang menurun akibat adanya pandemi Covid-19.
"Kalau dari studi internal kami kan ada di range Rp 160 juta sampai Rp 180 jutaan, itu angka psikologis, plus minus lah. Mungkin adanya pandemi Covid-19 ini angkanya enggak berada di range segitu, mungkin Rp 140 juta sampai Rp 160 juta," kata Harold lagi.
"Artinya terjadi degradasi atau penurunan kekuatan beli. Nah, kami harus bisa merespon dengan mempersiapkan kendaraan-kendaraan yang mungkin di level harga psikoligis yang baru dari konsumen," lanjutnya.
Baca Juga: Kunjungan ke Dealer Suzuki Mulai Meningkat Selama Masa PSBB Transisi
Lebih lanjut, Harold juga sedikit menebar sinyal apabila mobil baru tersebut bakal dirakit secara lokal dan akan diekspor ke negara lainnya.
"Karena kan kita (Indonesia) harus tetap leading di ASEAN, kita sudah beberapa tahun terakhir ini leading nih jika dibandingkan dengan negara Thailand misalnya gitu kan," papar Harold.
"Selain menggenjot penjualan di dalam negeri, bagaimana kita juga bisa membangkitkan industri otomotif. Salah satunya dengan peluncuran produk-produk baru yang bisa memicu orang untuk membeli kendaraan," tambahnya.
Namun saat ditanya apakah mobil baru tersebut merupakan versi penyegaran atau facelift dari Karimun Wagon R, Harold enggan memberikan jawaban pasti.
Baca Juga: Jangan Kejar Murah, Pabrikan Bilang Menggunakan BBM Tidak Sesuai Anjuran Bisa Gugurkan Garansi
"Kalau kemungkinan pasti ada kemungkinan (untuk Karimun Wagon R Facelift), cuma realisasinya bisa cepat atau bagaimana sekali lagi kami tidak bisa memberikan statement," ujar Harold lagi.
"Artinya kami harus pelajari dulu apakah desainnya cocok untuk masyarakat Indonesia atau tidak, secara fiturnya seperti apa, strateginya juga seperti apa," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR