Menurutnya dari sekian banyak daerah yang ia sambangi, wilayah Palembang yang lebih dulu menerapkan kebiasaan aneh ini.
“Karena sudah dari dulu akhirnya jadi kebiasaan, padahal sebetulnya enggak perlu dan salah,” terang Sony.
Alasannya tadi, selain bikin bingung pengguna jalan lain, lampu hazard yang menyilaukan juga bikin ganggu orang.
Untuk diketahui pada lampu bagian belakang mobil, kata Sony bagian paling terang adalah warna kuning dari lampu hazard.
Hal ini sengaja dilakukan oleh produsen mobil, karena fungsinya untuk memberi tahu bahwa mobil sedang dalam keadaan darurat.
“Nah, sekarang hazard dipakai saat iring-iringan, saat hujan, dan saat lewat perempatan. Padahal maksud produsen bukan itu, jelas sudah menyalahi aturan. Kalau maksudnya biar pengendara lain tahu posisi kita, nyalakan lampu kecil dan lampu utama itu sudah cukup,” tambahnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR