GridOto.com - Pembalap Pramac Ducati, Jack Miller, memberi saran kepada rekan setimnya Francesco Bagnaia agar tak terlalu memaksakan diri.
Dengan cara itu, hasil yang diraih Francesco Bagnaia akan meningkat dengan sendirinya.
Francesco Bagnaia naik ke kelas MotoGP pada 2019 bersama Tim Pramac Ducati.
Sebagai juara dunia Moto2 2018, Francesco Bagnaia diiringi harapan tinggi untuk berprestasi pada musim debut di MotoGP.
Baca Juga: Jorge Martin Konfirmasi Naik ke MotoGP Tahun Depan dengan Ducati, Tinggal Selangkah Lagi
Sayangnya, Francesco Bagnaia justru gagal bersinar dan catatan terbaiknya hanya finis keempat di MotoGP Australia 2019.
Jack Miller menilai, kegagalan tersebut disebabkan Francesco Bagnaia kurang bersenang-senang dengan motor dan hanya fokus pada sisi teknis saja.
"Saya tidak yakin masalahnya terkait dengan Pramac atau Ducati. Saya hanya melihat dia terkadang terlalu memaksakan diri," kata Miller dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Padahal, dia punya motto ‘Bebas’ tertulis di baju balapnya. Akan tetapi, dia tidak terlihat seperti orang yang bebas," jelas Jack Miller.
"Saya melihat dia bekerja terlalu keras karena punya determinasi tinggi. Dia adalah pembalap dengan bakat yang sangat besar, tetapi ia terlalu banyak membaca data," sambung Miller.
Jack Miller tidak meragukan kalau analisis data telemetri adalah hal yang penting.
Namun, Francesco Bagnaia harus lebih rileks dalam melihat data karena dia bukan seorang teknisi.
Karena itu, pembalap bernomor motor 63 tersebut harus lebih sering bersenang-senang di lintasan.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR