Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Pasang Action Cam Saat Naik Motor, Di Mana Posisi Pemasangan Terbaik?

Ditta Aditya Pratama - Selasa, 9 Juni 2020 | 21:27 WIB
Ilustrasi. Pemotor dengan Action Cam di helm-nya.
Ilustrasi. Pemotor dengan Action Cam di helm-nya.

GridOto.com - Zaman sekarang udah enggak aneh lagi lihat biker yang pasang action cam di helm.

Beda dengan beberapa tahun lalu ketika action cam masih dianggap barang mahal, zaman sekarang action cam sudah banyak pilihan dari yang harganya enggak sampai Rp 1 juta hingga produk flagship yang dibanderol di atas Rp 5 juta.

Lalu balik membahas pemasangan action cam di helm, sebetulnya paling bagus di posisi mana ya?

Pembahasan soal ini sudah pernah dimuat di Tabloid OTOMOTIF Edisi 47/XXV - 2016, siapa tahu kelewat, GridOto.com akan bahas lagi nih.

Baca Juga: Street Manners: Bisa Cegah Salah Paham Pasca Kecelakaan di Musim Hujan, Aman Gak Sih Pasang Action Cam di Helm?

Yuk kita lihat plus minus posisi pemasangan action cam baik di helm hingga dada. Semua memang ada kelebihan dan kekurangannya. Disimak sampai habis ya!

1. Pemasangan di Bagian Atas Helm

Plus:

  1. Mendekati aspek Point of View (PoV) pengendara walau hasil video akan terlihat jadi lebih tinggi.
  2. Getaran di motor tidak akan terlihat di rekaman video (jika menggunakan action cam lawas tanpa stabilizer).

Minus:

  1. Menghasilkan daya hambat di kecepatan tinggi, kepala terasa dijambak ke belakang.
  2. Berpotensi menghasilkan gambar yang shaking jika kepala sering tengak tengok, hasil rekaman akan jadi pusing dilihat.

2. Pemasangan di Bagian Samping Helm

Plus:

  1. Mendekati aspek Point of View (PoV) pengendara walau perspektif terlihat menyamping.
  2. Getaran mesin motor enggak bakalan terasa dalam video

Minus:

  1. Membuat helm terasa tertarik ke samping dalam kecepatan tinggi
  2. Hasil rekaman rentan jadi terlalu rendah atau terlalu tinggi karena biasanya posisi kamera disetel saat diam, biasanya rider lupa posisi riding akan membuat posisi helm berubah
  3. Profil helm akan selalu terlihat dalam kamera. Bisa jadi sisi positif juga sih buat yang mau pamer helm, atau jadi identitas perekam karena sama terus.

Baca Juga: Blak-blakan Teng Herry: Gak Perlu Action Cam Lagi, DVR Untuk Motor Sudah Ada

 3. Pemasangan di Bagian Dagu Helm

Plus:

  1. Paling mendekati aspek PoV pengendara dibandingkan posisi lain.
  2. Getaran mesin tidak akan terlihat di hasil rekaman video
  3. Tidak bikin kepala kejambak saat motor digeber di kecepatan tinggi

Minus:

  1. Pengaplikasiannya agak sulit jika profil dagu helm bersudut, jadi enggak bisa pas di tengah
  2. Jika pakai motor sport, akan sedikit mengganggu saat menunduk karena kamera bisa terbentur tangki
  3. Hasil video tidak akan bagus jika pengendara terlalu agresif dan sering menunduk.

4. Pemasangan di Tangki Motor

Plus:

  1. Tidak ada beban tambahan pada pengendara
  2. Salah satu tempat paling stabil
  3. Pengoperasian kamera lebih mudah dan lebih aman, karena mudah diawasi
  4. Posisi pemasangan terbaik jika ingin merekam bagian panel instrumen (speedometer, takometer, fuelmeter, dsb).

Minus:

  1. Cuma bisa di motor sport atau motor laki (loh ya jelas)
  2. Jika kamera belum ada image stabilizer, getaran akan sangat terlihat di hasil rekaman
  3. Perlu pembiasaan sebab pengendara enggak bisa menunduk di tangki karena bisa menimpa kamera

Ilustrasi helm yang sudah dipasang action cam.
Pradana/GridOto,com
Ilustrasi helm yang sudah dipasang action cam.

5. Pemasangan di Bagian Belakang Motor

Plus:

  1. Lokasi penempatan paling stabil
  2. Dapat digunakan untuk mengevaluasi body position pengendara jika diarahkan ke depan
  3. Cocok untuk mengambil kegiatan grup jika diarahkan ke depan.

Minus:

  1. Pengendara jelas menghalangi sebagian besar pandangan jika diarahkan ke depan
  2. Rentan dicuri, bisa digondol orang saat terjebak macet, bahkan saat berhenti di lampu merah. Pastikan ada yang mengawasi action cam jika riding dalam grup.
  3. Getaran motor akan mengganggu hasil rekaman jika belum pakai image stabilizer

6. Pemasangan di Bagian Dada

Plus:

  1. Mendekati PoV pengendara jika ingin merekam pemandangan sekaligus panel instrumen di motor
  2. Posisi kamera di dada tentu aman karena enggak ada risiko dicuri
  3. Hasil video stabil karena badan pengendara akan menyerap getaran dari motor
  4. Enggak menimbulkan daya tarik angin atau bikin kejambak

Minus:

  1. Perlu modal lebih sebab chest mount biasanya dijual terpisah
  2. Pengendara enggak bakalan bisa riding menunduk karena hasil rekaman akan mengarah ke bawah
  3. Lebih repot dari pemasangan di posisi lain sebab harus bongkar pasang harness di badan

Selain enam posisi itu, tentu masih banyak posisi lain yang bisa digunakan karena namanya action cam, mountingnya dilengkapi perekat dan bisa dipasang di mana saja.

Salah satu posisi lain yang cukup digemari saat ini seperti pemasangan di swingarm, hingga kolong motor untuk merekam kinerja sokbreker.

Tapi bagaimanapun juga, semua posisi memang ada plus minusnya.

Jadi posisi pemasangan favorit kamu di mana nih?

Editor : Ditta Aditya Pratama
Sumber : Tabloid OTOMOTIF

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Warga Setuju Jembatan Suramadu Pakai Karcis Lagi, Teror Ini Penyebabnya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa