Supaya bisa duduk anteng, bagian bawah bodi si mungil disesuaikan lekukan pada sasis Katana. "Beberapa bagian ditambah body lift setinggi 100 milimeter," terangnya.
Pokoknya, seluruh pengikat bodinya disesuaikan dudukan sasis asli Katana. Kemudian, beberapa bagian, seperti engine hood atau bonnet alias hidung (ruang mesin) dimajukan sekitar 90 mm.
Tujuannya agar mesin yang berpangku pada sasis baru, bisa pas di ruang mesin Karimun. "Sekarang posisi mesinnya jadi segaris," kata Dadang lagi.
Sebelumnya posisi mesin melintang, khas mobil berpenggerak roda depan. Karena Katana berpenggerak roda belakang, mesinnya sejajar, "Perlu dibobok, sekat antara mesin dengan
kabin dan ruang buat girboks," tambahnya.
Nah, perubahan ini juga berpengaruh pada letak steering column atau tuas setir. Posisinya jadi agak tegak karena disesuaikan sudut rumah setir Katana.
Begitu pula di belakang. Bumper dimundurkan sekitar 100 mm supaya pas sasis belakang. Namun, posisi ini membuat tangki bensin Katana yang berada di kolong perlu beranjak naik ke dalam kabin.
Penampung bahan bakar pun 'naik pangkat', bisa berada dalam satu ruangan bersama pengemudi dan penumpang. Eh, tak hanya sendirian, di atas tangki, dibuatkan dudukan roda cadangan.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Bekas City Car Rp 50 Jutaan, Ada Karimun dan Hyundai Getz!
Terakhir, kaki-kaki yang kekar. Roda kecil asli Karimun diganti dengan GT Radial Savero M/T 31 inci. Roda gede ini dipasang bersama empat sokbreker ProComp ES9000.
Namun, anting bawah sokbrekernya diturunkan 50 mm. "Sebab sokbrekernya terlalu panjang," begitu alasannya. Nah, walau kecil, tak berarti mungil kan?
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR