GridOto.com – Kalau mendengar kata Corolla pasti tidak bisa lepas dari yang namanya Civic.
Rivalitas Corolla dan Civic memang tidak bisa dianggap biasa, bahkan sudah mendarah daging sejak beberapa dekade silam.
Dan kali ini, kami akan mengulas varian paling laris dari Toyota Corolla generasi 12 yang punya nama lengkap Toyota Corolla Altis 1.8 V.
Corolla Altis hadir dalam 3 varian, 1.8 G, 1.8 V dan Hybrid. Berdasarkan data penjualan tipe V yang paling banyak dibeli konsumen.
Kalau dari segi desain, tipe menengah dari Corolla Altis ini memang tak ubahnya versi Hybrid, perbedaan hanya terlihat pada emblem saja.
Makanya, soal prestisius tak kalah menarik dari Altis termahal. Bahkan kalau kita melihat desain depannya mirip dengan sang kakak yakni Toyota Camry.
Gril trapezoid dengan lekukan tajam sebagai ciri khas mobil-mobil Toyota tetap dipertahankan. Toyota menyebutnya dengan Keen Look.
Lampu utama berdesain lancip dengan teknologi projektor LED disematkan berpadu dengan DRL cantik di bawahnya.
Di bagian bawah bumper terdapat foglamp yang juga sudah memanfaatkan teknologi Light Emitting Diode.
Bagian buritan pun tak kalah seksi, lampu LED yang menyala menyerupai huruf L tersebut makin keren saat dilihat malam hari.
Pada generasi baru ini, Corolla Altis dilengkap sejumlah fitur menarik, sebut saja airbag yang jumlahnya sampai 7.
Lalu ada mode berkendara, AC dual zone, electronic parking brake plus auto hold, head up display sampai Blind Spot Monitor.
Baca Juga: Dari Hasil Tes, Apa Plus-Minus Corolla Altis V Dibanding Civic Turbo?
Cuma ada juga yang disayangkan dari mobil seharga lebih dari Rp 500 jutaan ini. Head unit yang digunakan terlalu biasa, bahkan sama dengan beberapa mobil Toyota lainnya seperti Sienta, Rush atau Yaris yang harganya jauh di bawahnya.
Untungnya, dengan platform baru Toyota New Global Architecture (TNGA) memberi akomodasi lebih bagi penumpang terutama di bagian belakang.
Duduk di jok belakang, tester dengan postur 170 cm masih menyisakan legroom yang cukup lega, lebih dari 10 jari. Sementara headroom memang sedikit sempit, hanya tersisa 4 jari.
Akomodasi barang pun tergolong besar, bahkan masih bisa memuat tas 2 tas golf ukuran sedang.
Dan asyiknya, bagasi Corolla Altis bisa diakses dari kabin. Jadi kalau mau meletakkan barang ke bagasi tidak perlu turun terlebih dahulu.
Soal kepraktisan, tidak ada yang istimewa di mobil ini, ruang penyimpanan terbuka seperti cup holder tersedia di masing-masing door trim dan juga konsol tengah.
Sementara ruang penyimpanan tertutup ada di laci dasbor dan juga konsol boks yang juga berfungsi sebagai arm rest.
Meski sudah generasi baru, tapi soal mesin Toyota masih percaya diri dengan mesin 4 silinder kapasitas 1.798 cc.
Dengan teknologi Dual VVT-i, mesin ini sanggup menghasilkan tenaga 140 dk dan torsi 171,6 Nm yang berpadu dengan CVT.
Dengan spek tersebut, akselerasi 0-100 km/jam dituntaskan Corola Altis dalam 10,9 detik. Masih kalah jauh dibanding rivalnya Civic Turbo yang cuma butuh 7,7 detik.
Begitu juga dengan konsumsi BBM, di rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, bisa menghasilkan 14 km/l.
Sedangkan di rute Tol yang kecepatan rata-ratanya 90 km/jam, bisa sampai 19,6 km/l.
Yang menarik dari Corolla generasi 12 ini, dengan sasis TNGA-nya membuat handling mobil ini terasa lebih tajam, bahkan hampir menyerupai rivalnya Civic yang memang terkenal tajam.
Tapi di sisi lain, bantingan suspensi pada Altis bisa dibilang tetap nyaman. Dan itu yang tidak bisa diraih oleh rival abadinya.
Saat ini, Corolla Altis tipe V dijual dengan harga Rp 508,1 juta,atau naik sekitar Rp 4 juta dibanding saat kami tes bulan April 2020.
Tapi tetap lebih murah dibanding Honda Civic Turbo yang saat ini dijual dengan harga Rp 533 juta.
Jadi intinya, Corolla Altis generasi terbaru ini memang lebih atraktif secara desain, meski performanya tidak sebaik Civic Turbo. Namun soal kenyamanan, rasanya Altis masih lebih baik.
Dan untuk sebagian orang, desain Civic Turbo atau Mazda3 Sedan mungkin terlalu agresif, belum lagi harganya yang memang sedikit lebih mahal.
Ulasannya dalam bentuk video, bisa simak di bawah ini:
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR