Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kembali ke (New) Normal

Ojek Online Minta Jangan Hanya Bisa Angkut ASN saat New Normal, Tapi Masyarakat Umum

Wisnu Andebar - Rabu, 3 Juni 2020 | 12:20 WIB
Ilustrasi ojol
Tribunnews.com
Ilustrasi ojol

GridOto.com - Menyambut new normal atau kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kini memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan ojek online (ojol)

Namun dalam penerapannya, penumpang dilarang menggunakan helm yang disediakan oleh pihak ojol, sebab helm yang dipakai bergantian rawan menjadi media penularan Covid-19.

Sehingga penumpang diwajibkan membawa helm sendiri.

Aturan itu mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmen) Nomor 440-830 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang ditandatangani Mendagri Tito Karnavian.

Baca Juga: Bukan Cuma Buat Ojol di Indonesia, GARDA Indonesia Mau Ekspor Partisi Buatan Mereka ke Luar Negeri

Meski begitu, driver ojol meminta jangan hanya ASN, tetapi bisa kembali mengangkut penumpang seperti biasanya.

"Kalau bisa jangan cuman ASN, bolehin bawa penumpang seperti biasa. Kami akan tetap ikut aturan protokol kesehatan," kata Yasyfa, driver ojol asal Jakarta Timur kepada GridOto.com, Rabu (3/6/2020).

"Kami dari ojol selalu bawa hand sanitizer, masker, dan memakai sarung tangan, demi kenyamanan pengemudi dan penumpang," sambungnya.

Ia juga menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan penggunaan pembatas antara pengendara dan penumpang (partisi) supaya tidak ada kontak fisik.

Baca Juga: Kemendagri Perbolehkan ASN Naik Ojek Online saat New Normal, Asosiasi Ojol: Kami Dukung

Hal senada juga diungkapkan Igun Wicaksono, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA)

Menurut Igun, ojol sangat butuh membawa penumpang, pendapatan paling besar bisa dibilang dari penumpang yang porsinya sekitar 70 sampai 90 persen.

"Sedangkan yang lainnya dari pendapatan mengantar makanan dan pengiriman barang sekitar 10 sampai 30 persen," ujarnya.

Igun menyampaikan, sampai saat ini untuk area Jabodetabek pihaknya belum bisa mengangkut penumpang karena masih diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Baca Juga: Enggak Sembarangan, Pengamat Ingin Partisi Sekat Pada Ojol Harus Berstandar Nasional Indonesia

Ia pun menargetkan, pada saat nanti new normal sudah diterapkan, bisa kembali membawa penumpang.

"Harapan kami tidak hanya bisa mengangkut ASN, tapi masyarakat umum seperti sedia kala," pungkasnya.

 

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Biar Enggak Bocor Halus, Lakukan Ini Saat Ganti Ban Baru di Mobil

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa