Menurut Igun, ojol sangat butuh membawa penumpang, pendapatan paling besar bisa dibilang dari penumpang yang porsinya sekitar 70 sampai 90 persen.
"Sedangkan yang lainnya dari pendapatan mengantar makanan dan pengiriman barang sekitar 10 sampai 30 persen," ujarnya.
Igun menyampaikan, sampai saat ini untuk area Jabodetabek pihaknya belum bisa mengangkut penumpang karena masih diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca Juga: Enggak Sembarangan, Pengamat Ingin Partisi Sekat Pada Ojol Harus Berstandar Nasional Indonesia
Ia pun menargetkan, pada saat nanti new normal sudah diterapkan, bisa kembali membawa penumpang.
"Harapan kami tidak hanya bisa mengangkut ASN, tapi masyarakat umum seperti sedia kala," pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR