GridOto.com - FIM Racing Homologation Program (FRHP) merupakan standar baru yang dibuat FIM untuk helm motor.
Sebagai standar yang dibuat oleh lembaga yang menaungi balap motor di seluruh dunia, tes untuk FRHP atau standar FIM tentunya jauh lebih ketat.
“Dibandingkan standar SNI, ECE, SNELL, atau JIS, standar FIM itu ketat sekali, ibaratnya harus dapat nilai 90 atau 95 kalau mau lulus,” ujar Johanes Cokrodiharjo selaku Technical Support PT NHK Indonesia kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, manajemen energi, atau kemampuan helm menyerap benturan saat terjadi kecelakaan untuk gampangnya, merupakan hal yang menjadi momok utama dalam pengetesan FIM.
Baca Juga: Penasaran Sama Kualitas Helem Arai KW? Ini Video Saat Helm Ini Diuji Bareng Versi Orinya
Pasalnya, metode pengetesan yang dilakukan oleh FIM jauh lebih ekstrem dibandingkan standar-standar yang sudah ada.
“Contohnya, kalau di pengetesan ECE helm itu dijatuhkan dari ketinggian 2,2 meter, untuk standar FIM itu ketinggiannya 4,8 meter, setara ruko dua lantai,” ujar pria yang akrab disapa pak Jo itu.
Selain itu, sensor yang digunakan dalam standar FIM juga lebih lengkap dan lebih canggih.
Salah satu yang baru adalah tes dengan sensor BRIC atau Brain Injury Criteria, yang menghitung kemungkinan terjadinya cedera pada otak rider ketika terjadi kecelakaan.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR