Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jalanan di Singapura Sepi Selama Pandemi Covid-19, tapi Jumlah Kasus Kebut-kebutan Naik

Gayuh Satriyo Wibowo - Sabtu, 23 Mei 2020 | 22:05 WIB
Ilustrasi mengebut dalam berkendara
insvestopedia.com
Ilustrasi mengebut dalam berkendara

GridOto.com - Selama masa pandemi Covid-19 volume kendaraan yang lalu-lalang di jalanan Singapura mengalami penurunan yang signifikan.

Penurunan jumlah arus lalu lintas di Singapura itu diperkirakan mencapai 60 persen.

Melansir Torque.com.sg, pihak Land Transport Authority yang merupakan dinas perhubungan darat Singapura menyebutkan turunnya volume kendaraan terjadi sejak Januari 2020 atau saat mulai ada pandemi.

Kini diperkirakan hanya ada empat juta perjalanan terjadi per hari.

Baca Juga: Cakep! Intip Pilihan Warna Yamaha Aerox Versi Singapura Ini, Bisa Jadi Inspirasi Modifikasi

Padahal sebelumnya, rata-rata jumlah kendaraan yang melintas mencapai 10 juta perjalanan per hari.

Otomatis jalanan yang biasanya padat kini menjadi sepi.

Suasana jalanan di Singapura selama adanya circuit break karena pandemi Covid-19
Bloomberg.com
Suasana jalanan di Singapura selama adanya circuit break karena pandemi Covid-19

Lengangnya jalanan di Singapura ini malah dimanfaatkan pengguna jalan untuk melancarkan aksi kebut-kebutan dan melanggar batas kecepatan.

Melansir Straitstimes.com, pihak kepolisian lalul lintas Singapura melaporkan sebanyak 187 kasus pelanggaran kecepatan dari total satu juta perjalanan setelah diberlakukannya 'circuit breaker'.

Circuit breaker merupakan pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah yang dimulai sejak 7 April 2020 kemarin.

Kalau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Sob.

Ia menyebutkan kini rata-rata hanya ada 80,4 juta perjalanan per bulan di Singapura setelah diberlakukannya circuit breaker, tidak termasuk bus.

Baca Juga: PSBB Surabaya Diperketat di Hari Keempat, Arus Lalu Lintas Turun Hingga 60 Persen, Begini Komentar Dishub Setempat

Padahal sebelum adanya circuit breaker, rata-rata kasus pelanggaran kecepatan per bulan hanya 15 ribu atau 75 kasus per satu juta perjalanan dengan rata-rata 201 juta perjalanan.

Meski begitu, pihak kepolisian menyebutkan ada penurunan jumlah kecelakaan hingga 40 persen selama pandemi.

Editor : Dida Argadea
Sumber : Straitimes.com,Torque.com.sg

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Huruf E di Indikator Bensin Bukan Berarti Tangki Kosong, Masih Ada Sisa Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa