Eddy mengungkapkan, sejak H-7 Idul Fitri arus kendaraan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya sudah sepi.
Kondisi tersebut bertahan hingga H-2, Sabtu (23/5/2020).
"H-2 itu biasanya merupakan puncak arus mudik, di mana arus kendaraan sudah sangat padat. Sampai diberlakukan buka tutup arus maupun pengalihan arus," kata Eddy.
Petugas Operasi Ketupat Lodaya Polres Tasikmalaya Kota juga biasanya memasang barikade anggota di sepanjang jalur Gentong.
Hal itu untuk langkah deteksi dini munculnya masalah yang bisa menghambat laju kendaraan.
"Petugas pun menjadi jarang pulang karena harus terus fokus mengurai kepadatan maupun kemacetan yang terjadi," kata Eddy mengenang.
Kini, tak ada lagi kemacetan, tak ada lagi hiruk-pikuk mobil mogok menyibukkan para penjasa ganjal dan tak ada lagi bau angit kanvas kopling. Semua jadi sepi.
"Tapi masih ada petugas tetap berjaga-jaga di kawasan Gentong ini selama 24 jam," pungkas Eddy.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Baru Pertama Terjadi Dalam Sejarah Tradisi Mudik Lebaran, Kawasan Gentong Tasikmalaya Sepi
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | TribunJabar.id |
KOMENTAR