Alasannya adalah pemberlakuan PSBB yang lebih lambat dibandingkan Jakarta, yang kemudian menjadi penyebab naiknya porsi penjualan mobil Daihatsu di Sumatera.
Hendra merincikan, kontribusi penjualan dari Sumatera kini ada di angka 20 persen, yang tadinya berada di angka 16 persen atau sama seperti Jawa Timur dan Bali.
“Penerapan kebijakan PSBB yang tidak serentak di seluruh Indonesia membuat kami masih bisa mendapatkan banyak kontribusi dari daerah-daerah yang belum menerapkan PSBB,” jelasnya.
Baca Juga: Daihatsu Masih Bersyukur Meskipun Jualan Mobilnya Terjun Bebas April Ini, Kenapa?
Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa DKI Jakarta masih bertengger sebagai penyumbang penjualan terbesar untuk Daihatsu di Indonesia.
“Dari pengamatan saya peringkat kontribusinya masih sama, DKI Jakarta masih yang tertinggi lalu diikuti oleh Jawa Timur dan sebagainya,” tukas Hendra.
Lebih rinci lagi, ia mengatakan komposisinya adalah DKI Jakarta di peringkat pertama, kemudian Sumatera, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, lalu Kalimantan dan seterusnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR