Terkait penggunaan masker saat riding bisa jadi bumerang dan justru bikin celaka kalau mengabaikan hal-hal ini.
Maksudnya Gridoto.com bukan pakai masker menutupi mata ya, kalau itu sih jelas banget bikin kecelakaan, hehehe...
Yang pertama, harus diingat masker penutup mulut biasa hanya mampu bertahan hingga empat jam untuk melindungi dari debu dan kotoran.
Kotoran dan kuman yang menumpuk pada masker selama empat jam bila dibiarkan akan menjadi bumerang buat si pemakai.
Kalau pakai masker berbahan kertas, setelah dipakai selama empat jam mau tak mau harus dibuang walau tidak terlihat kotor.
Baca Juga: Geber Yamaha NMAX Tak Pakai Masker, Oknum TNI di Semarang Malah Emosi Saat Diperingati PM
Pemakaian kembali masker yang sama akan menyebabkan infeksi ketika kuman terhirup dan masuk ke dalam hidung.
Jadi jangan ngerasa sayang buat membuang masker kertas, karena lebih baik sayang dengan kesehatan sendiri.
Tapi kalau merasa boros harus ganti masker tiap hari dan di saat masker yang mahal kayak sekarang, bisa pakai masker berbahan kain katun karena bisa dicuci setiap hari.
Harus tetap diingat, pakai masker kain juga harus diganti tiap hari alias langsung dicuci setelah digunakan.
Namun enggak perlu deh coba-coba menggunakan masker hazmat atau N95 saat riding karena malah jadi susah buat bernafas, itu cocoknya buat petugas kesehatan saja!
Selain banyak model masker, ada juga alat penutup hidung seperti buff atau bandana.
Penggunaan buff atau bandana lebih nyaman ketimbang pakai masker. Tinggal pilih mana yang menurut sobat lebih baik.
Namun buff dan bandana ini hanya berfungsi menghalau kotoran saja dan tidak efektif menangkal bakteri dan virus berbahaya.
Kemudian jangan mentang-mentang pakai masker sudah merasa kebal dengan virus Corona.
Iya pakai masker, tapi lupa enggak pakai helm dan perlengkapan riding lengkap lainnya. Jelas sama saja bikin celaka tuh.
Nah karena pakai masker pun enggak 100 persen jadi tameng dari virus Corona, ya kalau enggak ada keperluan mendesak ya lebih baik di rumah saja Sob!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Bali |
KOMENTAR