Meski begitu, Mudiarta mengaku tetap memilah-milah penumpang yang akan dibawanya.
"Ya kalau memang calon penumpangnya mudik, ya kami gak mau antar. Kami cek dulu KTPnya, pekerjaaannya di Bali, kalau KTP Jawa misalnya, ya kami persilakan," kata Mudiarta.
Selain itu, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan sebelum memasuki bus seperti mewajibkan penumpang mengenakan masker dan menyediakan hand sanitizer.
Mudiarta juga mengaku prihatin melihat situasi saat ini dimana para buruh kasar yang hanya dapat uang dari menjadi kuli bangunan, tidak diizinkan pulang ke kampung halamannya karena pandemi corona.
Baca Juga: PSBB di Kota Surabaya Siap Diberlakukan, Bagaimana dengan Operasional Suroboyo Bus?
Menurutnya, justru PO bus ini membantu pemerintah agar tidak ada orang yang telantar di negeri orang.
Ia beranggapan, penyebaran virus Corona bisa dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin saat masuk dan keluar Bali.
"Kasihan juga tukang-tukang ini ditahan di sini bulan-bulanan. Barang satu-dua minggu habis ongkos tukangnya, rumah gak punya, makan habis siapa yang mau menampung mereka?" kata Mudiarta.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul "PO Bus Sayangkan Terminal Mengwi Tak Izinkan Bus Masuk"
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Tribun-Bali.com |
KOMENTAR