GridOto.com - Selama kebijakan PSBB dan imbauan pemerintah untuk di rumah saja akibat pandemi Covid-19, sebaiknya kita tidak touring naik motor dulu apalagi dalam rombongan.
Tapi bukan berarti kita tidak bisa belajar bagaimana caranya agar touring yang selanjutnya bisa berlangsung lebih aman lagi.
Jusri Pulubuhu, selaku founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, ada 5 hal utama yang bisa membuat touring jadi lebih safety.
“Pertama adalah menjaga disiplin jarak dengan sesama anggota konvoi touring maupun pengguna jalan lainnya,” ujar Jusri kepada GridOto.cm (24/4/2020).
Baca Juga: Street Manners: Marak Begal, Pengguna Mobil Wajib Tahu Langkah Antisipasinya
Sebagai gambaran, ia mengatakan bahwa jarak ideal dalam konteks konvoi adalah tiga detik dari satu sama lain.
Dengan kata lain, jarak antara anggota konvoi akan semakin jauh semakin cepat mereka melaju dan semakin dekat apabila mereka melambat.
“Kalau terlalu dekat, kita tidak akan punya kesempatan untuk mengantisipasi dan bereaksi ketika ada sesuatu yang terjadi di depan kita,” jelas Jusri.
Sebaliknya jika terlalu jauh, risiko terpisahnya rider dari rombongan konvoi menjadi lebih besar.
Baca Juga: Street Manners: Kapan Harus Mulai Nyalakan Lampu Sein Sebelum Belok?
Hal yang kedua adalah mengurangi kecepatan ketika berada di dan di sekitar tempat dengan jarak pandang yang terhalang.
“Tempat-tempat seperti persimpangan, tikungan, jalanan di mana banyak mobil terparkir, bahkan ketika berada di belakang truk atau bus, tidak disarankan menyalip di tempat-tempat seperti itu” papar Jusri.
Namun selain memberikan kita waktu lebih untuk mengantisipasi dan bereaksi pada kejadian di depan kita, melambat sementara juga bisa membuat menyalip lebih aman.
Baca Juga: Street Manners: Catat! Jalanan yang Sepi Bukan Berarti Bisa Bebas Kebut-kebutan
“Kalau memang harus menyalip, lebih baik melambat terlebih dulu agar kita bisa tahu lebih pasti apa yang ada di depan objek yang ingin kita salip,” imbuhnya.
Ia beralasan, kita akan bisa melihat lebih banyak hal yang kemungkinan dapat membahayakan, seperti lubang di jalan dari jarak 120 meter di belakang objek tersebut dibandingkan jika kita berada 3 meter di belakangnya.
Hal ketiga adalah menghindari aksi salip-menyalip sesama anggota konvoi, terutama tanpa komunikasi terlebih dulu.
“Jangan balapan dengan sesama anggota konvoi, itu bahaya. Menyalip hanya boleh jika ada komunikasi dan hanya dilakukan dari sisi kanan,” lugas Jusri.
Hal keempat adalah selalu mematuhi komando dari rider yang ada di posisi paling depan, atau biasa disebut Road Captain.
“Untuk Road Captain atau leader, pastikan selalu berada di depan, jangan disalip dan selalu patuhi komando dia,” ujarnya.
Nah, jangan lupakan 4 hal tadi ya biar touring-nya nanti setelah pandemi Covid-19 selesai bisa lebih aman.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR