Baca Juga: Street Manners: Kapan Harus Mulai Nyalakan Lampu Sein Sebelum Belok?
Hal yang kedua adalah mengurangi kecepatan ketika berada di dan di sekitar tempat dengan jarak pandang yang terhalang.
“Tempat-tempat seperti persimpangan, tikungan, jalanan di mana banyak mobil terparkir, bahkan ketika berada di belakang truk atau bus, tidak disarankan menyalip di tempat-tempat seperti itu” papar Jusri.
Namun selain memberikan kita waktu lebih untuk mengantisipasi dan bereaksi pada kejadian di depan kita, melambat sementara juga bisa membuat menyalip lebih aman.
Baca Juga: Street Manners: Catat! Jalanan yang Sepi Bukan Berarti Bisa Bebas Kebut-kebutan
“Kalau memang harus menyalip, lebih baik melambat terlebih dulu agar kita bisa tahu lebih pasti apa yang ada di depan objek yang ingin kita salip,” imbuhnya.
Ia beralasan, kita akan bisa melihat lebih banyak hal yang kemungkinan dapat membahayakan, seperti lubang di jalan dari jarak 120 meter di belakang objek tersebut dibandingkan jika kita berada 3 meter di belakangnya.
Hal ketiga adalah menghindari aksi salip-menyalip sesama anggota konvoi, terutama tanpa komunikasi terlebih dulu.
“Jangan balapan dengan sesama anggota konvoi, itu bahaya. Menyalip hanya boleh jika ada komunikasi dan hanya dilakukan dari sisi kanan,” lugas Jusri.
Hal keempat adalah selalu mematuhi komando dari rider yang ada di posisi paling depan, atau biasa disebut Road Captain.
“Untuk Road Captain atau leader, pastikan selalu berada di depan, jangan disalip dan selalu patuhi komando dia,” ujarnya.
Nah, jangan lupakan 4 hal tadi ya biar touring-nya nanti setelah pandemi Covid-19 selesai bisa lebih aman.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR