Motor ini memiliki konsumsi bahan bakar 6 liter/100 km atau kurang lebih 17 km/ liter.
Meski katanya motor ini mahal pada zamannya, namun karena kemampuannya tersebut motor ini terbilang sukses.
Pada tahun 1930-an, kebutuhan motor dengan harga lebih murah dan reliable meningkat.
Hal tersebut membuat Jawa mengembangkan motor yang lebih ringan dan terjangkau melalui kerjasama dengan teknisi asal Inggris, G.W. Patchett.
Hasilnya, mereka sukses membuat mesin 175 cc dua tak silinder tunggal dan disematkan pada Jawa 175.
Baca Juga: Suzuki RG400 Gamma, Pakai Konfigurasi Mesin Aneh, Dijamin Enggak Banyak yang Bisa Nebak!
Konsumsi bahan bakarnya jauh lebih irit dubanding pendahulunya dengan konsumsi bahan bakar 28 km/liter.
Tak hanya irit, harga motor ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Jawa 175 dibanderol dengan harga 4 ribu Koruna, kalau dikonversikan melalui nilai tukar Koruna dengan Rupiah sekarang nilainya sekitar Rp 2,4 jutaan. (1 Koruna=RP 620 pada 21 April 2020)
Harga tersebut hanya 60 persen dari pesaingnya yang banderolnya berkisar di angka 7.250 Koruna atau sekitar Rp 4,5 jutaan.
Baca Juga: Wuih! Ferrari Langka Cuek Aja Parkir di Pinggir Jalanan Tangerang Selatan, Model Apa Ya?
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Team-BHP.com,jawamotorcycles.com,Jawa.cz.com,SteemKR.com |
KOMENTAR