Cerita sukses mesin rotary terus berlanjut dengan hadirnya Mazda RX-7 generasi ketiga (FC) yang rilis 1985 dan generasi keempat (FD) yang diluncurkan pada 1992.
Namun, Mazda RX-7 (FD) di Eropa mesti pensiun pada 1996 akibat tidak memenuhi standar emisi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Mazda Cosmo Sport, Mobil Sport Pertama yang Pakai Mesin Rotary
Walau begitu Mazda RX-7 tetap diproduksi hingga 2002 untuk dijual di pasar negara setir kanan.
Dalam periode 1978-2002 tercatat 811.634 unit Mazda RX-7 yang laku terjual di seluruh dunia.
Pada 2003 Mazda RX-8 yang dibekali mesin rotary Renesis 1.300 cc meluncur.
Namun, pada 2010 Mazda RX-8 mengulang cerita sedih pendahulunya, yaitu tidak bisa dijual di Eropa karena gagal memenuhi standar emisi di sana.
Penjualan Mazda RX-8 pun terus turun sampai akhirnya Mazda menghentikan produksi mesin rotary pada 2012.
Baca Juga: Penggagas Ide Mesin Mazda Rotary 'Tutup Usia'
Thermal efficiency mesin rotary yang relatif lebih rendah dibanding mesin 4-silinder sering ditunjuk jadi penyebab matinya mesin ini.
Kondisi ini sering membuat banyak bensin yang tidak terbakar keluar dari knalpot.
Alasan lain, mesin rotary yang secara desain membakar oli karena ada semacam injektor untuk menyemprotkan oli mesin ke ruang bakar.
Oli yang terbakar ini membuat pemilik mobil mesti rajin mengintip volume oli.
Namun, oli yang terbakar ini memberikan dampak buruk pada lingkungan.
Kombinasi dua masalah ini yang bikin Mazda RX-7 dan RX-8 gagal memenuhi syarat emisi di Eropa dan berujung pelarangan penjualan serta penghentian produksi pada 2012.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR