"Itu kemudian akan kita datakan di database digital kami. Pelaksanaannya mulai per Senin (6/4/2020) ini. Para pemudik harus mengisi data di platform yang telah disediakan pihak kepolisian. Ada empat perbatasan yang kita jaga," ungkap Ardi, sapaannya.
Selain platform digital, pihaknya pun tetap akan mendistribusikan formulir atau surat pernyataan.
Formulir ini khusus ditujukan kepada para pemudik yang menggunakan jasa transportasi umum.
Begitu sampai Semarang, pemudik akan menyerahkan formulir yang telah diisi kepada petugas.
"Tujuannya, supaya kami bisa memetakan penumpang yang masuk Semarang, mau kemana saja. Karena ini sejalan dengan perintah Presiden agar para pendatang dikategorikan sebagai ODP (orang dalam pantuan). Nah setelah ODP mereka diharapkan bisa menjalankan isolasi mandiri. Ini berlaku juga bagi para pemudik dengan kendaraan pribadi," ungkapnya.
Untuk menjalankan isolasi dengan baik, Ardi membeberkan, butuh pengawasan.
Dalam hal ini, pengawasan akan dilakukan oleh lurah, RW, RT, maupun Bhabinkamtibmas.
"Bagaimana RT, RW, lurah, dan Bhabinkamtibmas melakukan pengawasan itu, tentu dengan hasil pemetaan yang didapatkan dari personel kami saat pendataan pemudik," tandasnya.
Sebelumnya Hendrar Prihadi sudah meminta kepada warga Kota Semarang yang bekerja di luar kota untuk tidak pulang dulu ke kota yang dipimpinnya.
Himbauan tersebut kembali disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini setelah ada peningkatan pergerakan masyarakat dari DKI Jakarta menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur darat, Minggu (4/5).
Pasalnya meskipun ada pengecekan suhu tubuh pada beberapa posko kesehatan disepanjang jalur yang dilewati, Hendi mengingatkan Covid-19 dapat dibawa seseorang tanpa gejala.
Baca Juga: Yamaha Flagship Shop Semarang Alami Penurunan Konsumen Service, Gara-gara Corona?
Hendi menegaskan jika masyarakat nekat mudik, memiliki potensi untuk membahayakan keluarga di kampung halaman, yang kemudian justru menjadi tidak nyaman untuk banyak pihak.
"Sekali lagi saya menghimbau kepada seluruh sedulur Semarang yang saat ini sedang bekerja di luar Semarang, demi keamanan dan keselamatan keluarga kita semua, sebaiknya urungkan niat untuk mudik dulu," pinta Wali Kota Semarang itu.
Wali Kota Semarang tersebut meyakini pemerintah pusat pasti akan mengeluarkan kebijakan pengganti waktu mudik, agar masyarakat tetap dapat pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara ke depannya.
Di sisi lain Hendi juga mengingatkan jika meskipun pada hari ini telah banyak pasien positif COVID-19 yang sembuh serta membaik kondisinya, namun upaya bersama melawan virus corona tidak boleh mengendur.
"Kalau ini disepelekan, persoalannya tidak akan selesai-selesai," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mudik ke Semarang Bakal Dicegat Polisi di Perbatasan, Ini Alasannya
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR