Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Street Manners: Kebut-kebutan Berakibat Maut, Begini Cara Antisipasi Saat Ketemu Pengemudi Ugal-ugalan

Muhammad Rizqi Pradana - Minggu, 5 April 2020 | 15:40 WIB
Kondisi mobil Nissan GT-R yang dikemudikan Alm. Dr. Arminsyah setelah mengalami kecelakaan tunggal  (kanan)
Istimewa
Kondisi mobil Nissan GT-R yang dikemudikan Alm. Dr. Arminsyah setelah mengalami kecelakaan tunggal (kanan)

GridOto.com - Kecelakaan fatal yang dialami Wakil Jaksa Agung RI, Dr. Arminsyah mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati saat berkendara.

Karena tidak hanya membahayakan bagi mereka yang melakukannya, tapi juga bagi orang lain.

Nah, jika bertemu kendaraan yang ugal-ugalan di jalan, apa yang bisa sobat lakukan untuk mengantisipasinya?

Sony Susmana, selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) pun memberikan beberapa tips.

“Pertama, cek kaca spion sesering mungkin untuk mengecek apabila ada kendaraan yang ugal-ugalan di belakang kita,” terangnya kepada GridOto.com melalui pesan singkat (5/4/2020).

Baca Juga: Pelajaran dari Kecelakaan Wakil Jaksa Agung, FOCI: Kebut-kebutan di Saat Seperti Ini, Rasanya Kurang Tepat

Tentu saja, lakukan hal tersebut tanpa mengurangi fokus pada apa yang ada di depan mobil Anda.

“Kemudian jika terlihat ada yang ugal-ugalan, segera menjauh dari jalur yang diambil pengemudi tersebut,” tambah Sony.

Jika hantaman terasa tak terhindarkan, bersiap untuk mengontrol kendaraan ketika menerima benturan.

Hal tadi menjadi penting karena seberapa bagus antisipasi para pengemudi, kecelakaan kadang tidak dapat dihindari sepenuhnya.

Baca Juga: Asal Usul Nissan Skyline Sampai GT-R: Evolusi dari Sedan Mewah Sampai Sportscar

“Kita tidak bisa memilih kecelakaan mau yang minim cedera atau sampai fatal. Initinya ketika kita sudah di atas aspal, baik dengan atau tanpa kendaraan, risiko cedera akibat kecelakaan harus kita terima,” jelasnya.

Ia memberikan contoh, meskipun pengendara sudah disiplin berada di jalur kiri, jika dihantam dan tidak siap mengendalikan kendaraannya tetap bisa berbahaya.

“Bila tidak siap atau mungkin secara fisik sudah tua atau letih, ada hal yang harusnya direspons cepat malah bisa tidak dilakukan, seperti counter-steer atau mempertahankan arah kemudi,” jelas Sony lagi.

Ia mengingatkan, memahami keselamatan dalam berkendara memang penting, tapi tidak dapat membuat kita terhindar dari kecelakaaan sepenuhnya.

“Hal tersebut hanya mampu menekan risiko cedera yang dialami ketika mengalami kecelakaan,” pungkasnya.

Editor : Fendi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Punya Wujud Kalcer, Motor Matic Retro Baru Honda Bisa Saingi Yamaha Fazzio

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa