Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Street Manners: 2 Teknik Pengereman Mendadak untuk Mobil Tanpa ABS

Dylan Andika - Selasa, 31 Maret 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi pengereman mobil
Ilustrasi pengereman mobil

GridOto.com – Sehati-hati apapun kita dalam berkendara, ada kalanya kita harus melakukan pengereman mendadak.

Melakukan pengereman mendadak adalah sebuah tindakan yang harus diambil dalam jangka waktu singkat, sehingga eksekusinya harus dilakukan sebaik mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pengereman mendadak akan menjadi lebih rumit untuk dilakukan apabila mobil tidak dilengkapi dengan ABS.

Hal ini disebabkan karena pada mobil tanpa ABS, roda berpotensi besar untuk mengunci saat pengereman mendadak, sehingga pengedalian mobil pun akan sulit dilakukan.

Sistem rem ABS memiliki peranan penting saat pengereman darurat  atau panic braking
Rianto Prasetyo/GridOto.com
Sistem rem ABS memiliki peranan penting saat pengereman darurat atau panic braking

(Baca Juga: Canggih Namun Tidaklah Sempurna, Inilah 5 Fakta Seputar Sistem Rem ABS)

Adrianto Sugiarto Wiyono, Dosen Transportasi Politeknik APP Jakarta yang juga Senior Instructor Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC), menjelaskan ada 2 teknik pengereman mendadak yang bisa diaplikasikan untuk kendaraan tanpa ABS, yaitu threshold braking dan pulse braking.

1. Threshold Braking

Jika acuan pengereman 100% adalah tekanan maksimal pada pedal rem, threshold braking dilakukan dengan menginjak rem sebesar 90%.

“Hal ini memungkinkan kendaraan melambat (deselerasi) dengan cukup tinggi, namun ban tidak sampai terkunci,” jelas Adrianto.

Untuk patokan tekanan pada threshold braking, ia mengatakan semuanya kembali pada pemahaman setiap pengemudi tentang seberapa dalamnya tekanan 90% tersebut.

Ilustrasi menginjak pedal rem
Ilustrasi menginjak pedal rem

(Baca Juga: Ini Sebab Kenapa Rem dengan ABS Tidak Boleh Dipompa Saat Pengereman)

2. Pulse Braking

Pulse braking kadang disebut dengan teknik pengereman pompa.

“Caranya dengan menekan pedal berulang kali sebanyak mungkin, dan dalam ritme yang sama, serta dengan setiap tekanannya adalah 100%,” jelasnya. 

Adrianto mengatakan pola inilah yang kemudian diaplikasikan menjadi fitur ABS.

Namun, metode pulse braking ini ternyata punya tantangannya tersendiri.

“Pengemudi yang baru melakukan tekanan beberapa kali mungkin merasakan bahwa kecepatan belum turun, sehingga mengakibatkan pengemudi menekan 100% tanpa melakukan pemompaan lagi,” terangnya.

Hal inilah yang justru membuat mobil menjadi tidak dapat dikendalikan.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Hapus Nomor Mantan, Simpan Kontak Penting Ini Saat Darurat di Jalan Tol

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa