"Awalnya kita pakai besi, kita buat secara rigid dan kita namain MK1. Lalu coba pakai alumunium di MK2. Nah selanjutnya coba nerapin sistem adjustable di MK3. Akhirnya yang versi penyempurnaan di MK4, bahan dasarnya alumunium dan bisa diatur-atur sesuai keinginan tuner, mekanik, dan pembalap," jelas Bayu lagi.
Tentunya, penerapan strutbar di vespa balap ini bukan tanpa alasan sob.
"Ya ada plus minusnya sih. Kalau plusnya motor lebih kaku, lebih stabil karena road race bukan butuh yang 100 persen lincah, intinya rigid tapi bisa bergoyang. Jadi motor enggak banyak body roll karena sok belakang satu di kanan, fork satu d depan, ya biar enggak limbung intinya," urai pria yang akrab dipanggil Bewok ini.
"Minusnya jelas power to weight rationya nambah, tapi ketika sudah memakai bahan alumunium lumayan berkurang. Nah penggunaan strutbar ini disarankan untuk vespa yang memang mesinnya sudah ubahan untuk ajang balap, kalau mesin standar ya kasihan mesinnya nanti," lanjutnya.
Nah Bayu pun ternyata menerim pesanan strutbar ini namun dengan syarat tertentu.
"Produksi masal sepertinya belum sih mas. Lebih ke made by oder, karena setiap body vespa punya ukurannya masing-masing, jadi bisa bawa vespanya kemari lalu kita hitung biar sesuai ukurannya. Harganya yang adjustable alumunium kisaran Rp 3-4 juta," kata Bayu.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR