Tangki membulat, jok pendek dan kaki yang jangkung, knalpot yang aduhai menjulang memantapkan posisinya sebagai motor gasruk tanah.
Kesuksesan Suzuki TS100 juga diikuti dengan hadirnya varian trail Suzuki lainnya seperti TS 100ER, dan Suzuki TS125 series.
Selain itu ada juga Suzuki TS185 dan Suzuki TS250 Savage yang sulit dilacak keberadaannya di Indonesia.
Nah, kesuksesan Suzuki bermain di segmen ini lantas membuat pabrikan lain mencoba peruntungan.
Yamaha hadir dengan trail DT100 di tahun 1976, disusul Kawasaki dengan varian Kawasaki Binter KE125 di tahun 1981.
Untuk Honda, saat pabrikan lain bermain di trail 2 stroke, Honda justru sudah berhasil menghadirkan motor trail berkubikasi 125cc 4 stroke.
Motor tersebut adalah Honda XL125 motor trail Honda yang pertama kali masuk di Indonesia.
Motor ini masuk di tahun 1977 sebagai pesanan khusus untuk dinas pertanian.
Intip-intip ke situs jual beli online, harga Suzuki TS100 ada di angka Rp 10-15 jutaan, sedangkan harga Suzuki TS125 dengan kondisi rapi jali dan layak jalan malah tembus di atas Rp 20-30 jutaan.
Wajar mahal, zaman sekarang motor 2-tak memang sedang merangkak naik lagi harganya.
Apalagi dengan ketangguhannya, Suzuki TS100 atau TS125 enggak cuma layak dijadikan pajangan kolektor, tapi juga masih kuat digeber di medan off-road.
Bahkan gelondongan mesinnya pun masih banyak yang cari buat dijadikan motor spesialis enduro.
Coba saja deh kamu tanyakan ke ABG-ABG pecinta motor trail tua, dijamin Suzuki TS100 dan Suzuki TS125 diyakini jadi salah satu motor yang ikonik di dunia adventure Indonesia!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR