2. Lihat apakah kipas pendingin bekerja, lalu matikan mesin setelah indikator suhu tinggi mati.
Jika kipas pendingin mati, maka segera matikan mesin.
(Baca Juga: Kualitas Air Radiator Menentukan Mobil Gampang Overheat atau Tidak?)
3. Setelah kondisi mesin dingin, periksa ketinggian coolant dan periksa apakah ada kebocoran pada komponen sistem pendingin.
Jika coolant bocor, segera hubungi dealer untuk melakukan perbaikan.
Jika ketinggian coolant di reserve tank rendah, tambahkan coolant hingga mencapai tanda max.
Jika coolant tidak tersedia, Anda juga dapat menggunakan air pada keadaan darurat.
Jika coolant di reserve tank kosong, periksa apakah suhu radiator dingin.
Jika radiator sudah dingin, buka tutup radiator dengan kain tebal dan isi radiator dengan coolant hingga di bawah leher pengisian bila diperlukan, lalu tutup kembali radiator.
(Baca Juga: Bukan Hanya dari Air Radiator, Ini Penyebab Mobil Bisa Overheat)
4. Setelah mesin cukup dingin, nyalakan kembali mesin mobil dan periksa apakah indikator suhu tinggi telah padam.
Jika indikator suhu telah padam, maka Anda dapat melanjutkan mengemudi, namun jika tetap menyala, hubungi dealer untuk melakukan perbaikan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR