Berlanjut ke generasi keempat mesin Toyota 4A-GE yang diberi nama 'Silver Top', varian yang muncul pada tahun 1991 inilah yang pertama kali pakai lima klep dalam tiap silindernya.
Jelas tenaga makin terdongkrak, jadi 153 dk di 7.400 rpm plus torsi maksimal 162 Nm di 5.200 rpm.
Berlanjut ke tahun 1995, muncullah generasi terakhir dari Toyota 4A-GE yang punya julukan 'Black Top'.
Sesuai namanya, mesin gampang dibedakan dengan seluruh 4A-GE lain karena bagian atasnya berwarna hitam.
Mesin Black Top ini jadi favorit tuner hingga saat ini karena memang punya performa aduhai di balik ukurannya yang ringkas dan enteng, tercatat powernya mentok 163 dk pada 7.800 rpm!
Kiprah Toyota dan Yamaha di mesin 4A-GE ini berakhir pada tahun 1998, sedangkan mobil terakhir yang pakai mesin ini adalah Corolla RSi dan RXi (E110) yang terakhir dijual pada tahun 2002.
Namun bukan berarti mesin ini jadi terlupakan karena malah jadi barang incaran buat penggila hobi drift hingga balap liar macam Fast and Furious.
Oh iya, ngomongin mesin 4A-GE, ada satu variannya yang punya kode berbeda karena dibekali supercharger!
Mesin tersebut diberi nama 4A-GZE dengan kode huruf Z di tengah yang menandakan supercharger.
Dengan supercharger itu, memang power maksimal 4A-GZE tetap 163 dk, namun torsinya yang bengkak jadi 210 Nm. Bandingkan dengan torsi maksimal 4A-GE Red Top yang 'hanya' 163 Nm.
Mesin 4A-GZE ini pertama dibuat pada tahun 1986 hingga 1995 dan hanya dipasang di Corolla AE92 dan AE101, lalu di Sprinter AE92 dan AE101. Seluruhnya spek JDM alias hanya dijual di Jepang.
Satu-satunya mobil dengan mesin 4A-GZE yang speknya non JDM hanya Toyota MR2 AW11 keluaran tahun 1986 hingga 1989.
Mesin 4A-GE dan 4A-GZE masih sering muncul di ajang balapan, paling gila tentu 4A-GE spek Formula Atlantic yang tenaganya dipentokin hingga 240 dk!
Enggak nyangka ya, Yamaha ternyata punya andil dalam mengembangkan salah satu mesin Toyota yang legendaris ini.
Belum banyak yang tahu, kan?
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR