Dari pabrikan garputala, ada Yamaha AG125 yang mesinnya paling imut dibanding motor ladang lain yang GridOto bahas di artikel ini.
Mesinnya berkapasitas 124 cc dengan 5 percepatan dengan kompresi rasionya 10.0 : 1 dan menggunakan sistem pengabutan karburator.
Penjualan Yamaha AG125 hanya difokuskan di Australia, Selandia Baru, dan beberapa Negara Afrika saja.
Dilansir GridOto.com dari sebuah laman dealer Yamaha di New Zealand, harganya sekitar $ 4.299 yang setara dengan Rp 39,8 juta.
3. Suzuki DR200SE Trojan - Diklaim Motor Ladang Paling Laku di Australia
Nah Suzuki DR200SE Trojan ini jagoan dari Suzuki, Sob!
Diklaim oleh Suzuki Australia, DR200SE Trojan ini adalah motor ladang yang paling laku.
Di Australia sana masih diproduksi dan dijual dengan harga 4.990 Dolar Australia yang setara dengan Rp 51 jutaan!
Mesinnya berpendingin udara 200 cc, dengan lima tingkat percepatan yang bisa menghasilkan power sebesar 20 dk dengan torsi 17,7 Nm.
4. Kawasaki Stockman 250 - Desain Gagah Bisa Buat Inspirasi Modif Trail Tua
Harus diakui, Kawasaki Stockman punya desain yang menurut GridOto.com mirip dengan Suzuki TS125 lama.
Seandainya ada di Indonesia, yang ada bukan dibawa ke ladang tapi malah dipakai buat trabasan jalur enduro nih!
Kawasaki Stockman punya mesin berkubikasi 250 cc yang berbeda dengan KLX250, sebab mesinnya masih karburator dan berpendingin udara.
Powernya tercatat 20,1 dk dan torsinya 20,6 Nm, memang badak nih buat dibawa angkut barang.
Nah Kawasaki Stockman ini hingga tahun 2018 masih diproduksi lho, harganya sekitar 6000 Dolar Australia yang setara dengan Rp 61,5 jutaan.
(Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Ini Alasan Vespa Lawas Enggak Punya Standar Samping)
Biar kata cuma dibawa ke ladang, empat motor ini ternyata didesain secara matang dan sudah disiapkan daya tahannya buat disiksa.
Mestinya di negara Indonesia yang juga penuh dengan ladang pertanian, malah kontur medannya lebih berbukit-bukit dijual jenis motor kayak begini.
Motor ladang memang enggak perlu fitur-fitur yang fancy, yang penting mesin, suspensi, dan kaki-kakinya bandel plus fitur standar samping sebelah kanannya yang ikonik.
Tapi kalau dijual di Indonesia, bisa jadi motor-motor ladang ini bukannya dipakai kerja malah dipakai trabasan, hehehe...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR