Bisa jadi, itulah salah satu faktor kenapa Yamaha mesti memilih sasis Deltabox.
Pasalnya sasis jenis twin spar seperti Deltabox ini memang dikenal rigid dan stabil untuk urusan handling.
Bayangin deh dengan mesin seberingas itu kalau handling-nya kacau, wah bakal repot juga kan.
Belum lagi bobot ZR 120 ini juga tergolong ringan dengan hanya 100 kilogram, kebayang kan gimana jambakannya?
(Baca Juga: Sebelum Sonic 150R, Inilah Beberapa Motor Ayam Jago Honda yang Pernah Mengaspal)
Mungkin satu-satunya yang bikin ZR 120 ini kelihatan kurang sporty adalah penggunan double sokbreker belakang.
Kalau saja menganut jenis monosok mirip Yamaha Tiara S 120, mungkin kesan sporty-nya bakal meningkat drastis ya.
Tapi tentu saja para insinyur di Yamaha sudah memperhitungkan ya kenapa yang dipilih adalah double sokbreker.
Mungkin saja ada pengaruh dari faktor mesin dan sasis?
Yang jelas, ayam jago ini patut lah kalau dibilang sebagai motor kencang, kalian setuju enggak?
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR