GridOto.com - Efek dari erupsi kecil Gunung Merapi di Yogyakarta, Selasa (3/3/2020), beberapa daerah sekitar DIY seperti Solo tempat redaksi GridOto.com pun dihujani abu.
Abu vulkanik jangan disepelekan sebab punya karakteristik berbeda dengan debu yang biasa menempel di kendaraan.
“Kandungan material pada abu vulkanik mengandung SiO2 atau pasir kuarsa yang biasa digunakan untuk membuat gelas,” jelas Dedi Junaedi, selaku Service Manager, Honda Megatama, Kalimalang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu buat kendaaan yang baru saja dihujani abu, jangan langsung dilap karena berpotensi bikin cat jadi baret.
(Baca Juga: Waspada Berkendara, Abu Vulkanik Membuat Jalan Menjadi Licin)
"Kalau ada abu yang menempel ke cover body, langsung siram dengan air. Jangan langsung dilap saat kondisinya kering," tambah Shoimurrohman, kepala bengkel Astra Motor Solo Baru kepada GridOto.com.
Namun Shoim, begitu ia biasa disapa, mengungkapkan pengguna motor enggak perlu terlalu khawatir efeknya pada mesin kendaraan bila masih pakai filter udara.
"Kalau open filter jelas beresiko. Mungkin enggak bikin mesin langsung jebol, tapi pasti dirasakan kinerja mesin jadi terganggu dan mudah muncul kerak," ungkapnya.
Nah jika kondisi abu tebal dan masih saja nekat pakai motor open filter, tentu partikel yang masuk akan lebih banyak dan bikin kerusakan mesin lebih parah lagi.
"Enggak cuma ke mesin saja. Abu bisa menempel di throttle body hingga kabel gas," jelasnya.
Selain mesin dan komponen pengabutan, ternyata abu vulkanik berpotensi bikin rusak sokbreker.
Terlebih lagi abu vulkanik dari gunung meletus bisa bertahan cukup lama di udara.
Artinya bisa jadi secara tidak sadar abu vulkanik bisa merusak sokbreker motor dalam beberapa hari bahkan beberapa bulan ke depan.
"Untuk sokbreker langsung coba dicek area sil-nya," ungkap Dedy Heryana salah satu mekanik tim Grasstrack di daerah Sumedang, Jawa Barat.
Biasanya debu hinggap di bagian as sok dan sil as.
Hanya dengan debu biasa, sil sok dan as bisa tergerus, apalagi bila dihinggapi abu vulkanik yang mengandung silika dan lebih tajam dari debu biasa.
"Jadi lebih rawan kalau sokbreker terkena abu vulkanik, bisa tiba-tiba bocor kalau tidak diperhatikan," tambahnya.
Baiknya motor yang terkena dampak abu vulkanik langsung perhatikan area sokbrekernya.
"Di sokbreker biasanya terdapat sil oli dan sil debu, langsung bongkar saja dan bersihkan dengan kain basah. Tapi karena debu abu vulkanik itu sangat kecil disarankan untuk membongkar langsung," terangnya.
Kemudian Dedy menyarankan untuk membersihkan semua part di sokbreker itu pakai bensin agar lebih aman.
Berikutnya, komponen pengereman pun bisa bermasalah karena abu atau debu vulkanik.
Seperti yang pernah diutarakan oleh Riyono selaku Prototype Development PT Yutaka Manufacturing Indonesia yang jadi supplier cakram motor Honda.
“Butiran debu yang kasar, bisa merusak permukaan cakram atau teromol," terangnya.
"Nanti kampas rem bisa jadi cepat aus akibat debu dari abu vulkanik tersebut," tambahnya.
Hati-hati juga dengan tumpukan debu di piston kaliper rem.
"Kalau dibiarkan terus-menerus, abu vulkanik bisa bikin piston kaliper rem jadi baret," jelasnya lagi.
Ia menambahkan harus langsung membersihkan area pengereman motor yang terkena dampak abu vulkanik.
"Baiknya bagian cakram, langsung dicuci dengan air sabun sambil disikat," jelasnya lagi.
Ia juga mengingatkan untuk memastikan lubang di disc brake bersih dari tumpukan debu vulkanik.
"Jangan lupa area kaliper di mana kotoran bisa menumpuk langsung dibersihkan juga," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR