Apalagi apa yang ia kerjakan memang sesuai dengan hobinya dan memang suka otomotif sehingga merasa bekerja tanpa paksaan.
Ia mendapat inspirasi membuat motor custom ini dari majalah Jepang yang ia baca.
"Saya ada dapat majalah motor, tapi majalah Jepang. Jaman itu sekitar tahun 2008 di Denpasar untuk otomotif kan waktu itu eranya motor racing. Ya sudah 10 tahun lebih saya menekuninya," katanya.
Untuk produksi motor custom yang ia buat sekarang kebanyakan untuk memenuhi pasar lokal dan melayani pesanan teman-temannya.
(Baca Juga: Motor Custom Tapi Listrik? Nih 'Electric' Streetcub Dari Bekasi)
Walaupun demikian, ia mengaku sengaja membuka bengkel di rumahnya dan tidak di pinggir jalan.
Ini dikarenakan dirinya tak bisa mengerjakan pesanan dengan tergesa-gesa. Kedux menganggap pekerjaannya ini lebih kepada memenuhi idealismenya.
"Jadi tak bisa cepat saya ladeni, jadi ini murni idealis saya buat motor yang beda untuk satu kebutuhan, tidak buat dua atau tiga motor yang sama, artinya setiap motor beda-beda," paparnya.
Dari segi detail dan kualitas pekerjaan dirinya pun berani menjamin, karena memang serius dalam membuat motor custom ini.
(Baca Juga: Keren Nih, Customaxi x Yamaha Heritage Built Makassar Tampil Beda)
Untuk saat ini dirinya mengaku masih fokus pada aliran tradisional chopper dikarenakan dari segi pengerjaan teknik tradisionalnya lebih menonjol.
Dalam setahun dirinya mengaku hanya bisa menyelesaikan dua motor, dikarenakan lebih mementingkan kualitas.
"Ini kan mood soalnya, dan bukan bengkel service, kalau service per jam saya bisa, tapi kan ini mood, kalau tidak mood kan susah. Bahkan kalau tidak sesuai, saya ganti lagi sehingga beberapa tangki bisa kebuang," katanya.
Untuk hasil kerjanya sudah ia ikutkan kontes, baik tingkat nasional maupun internasional dan menyabet beberapa penghargaan.
"Untuk internasional baru sampai Jepang. 10 Maret ini saya berangkat lagi ke USA," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kisah Kedux dari Kerja di Bengkel hingga Jadi Builder Terkenal di Bali
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Bali |
KOMENTAR