GridOto.com - Beberapa waktu lalu, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpelata, mengungkap soal Kawasaki yang meminta wild card untuk balapan MotoGP.
Kawasaki berniat tampil sebagai wild card MotoGP dengan memakai motor ZX-10RR yang dihomologasi sesuai aturan motor MotoGP, dikendarai oleh Jonathan Rea.
Tapi Ezpelata menolak karena wild card hanya untuk pabrikan kontestan MotoGP.
Rea mengaku sudah membaca artikel soal komentar Ezpelata tersebut.
Menurut Rea, komentar Ezpelata cukup menyakiti hatinya.
(Baca Juga: Tim-tim F1 Mulai Panik Gara-gara Wabah Virus Corona)
Sudah menjadi rahasia umum banyak orang di World Superbike sedih karena Dorna Sports lebih berat ke MotoGP, meski juga menaungi World Superbike.
"Ya aku membacanya. Banyak hal yang tak bisa kukatakan, kau mending berbicara dengan Guim Roda (manajer tim Kawasaki)," kata Rea dilansir GridOto.com dari GPOne.com.
"Yang bisa kukatakan bahwa aku sedih dengan kata-kata Ezpelata, itu aneh. Aku sudah balapan di Superbike bertahun-tahun dan itu bukan kejuaraan seri B, ini jelas tidak hormat," jelas Rea.
Kawasaki sendiri sebenarnya punya niatan meski tidak berambisi, untuk kembali berkompetisi di MotoGP.
Sebelum ke situ, Kawasaki ingin trial dulu memakai motor Superbike-nya sebagai wild card.
Selain itu, Rea berbicara peluangnya ke MotoGP setelah sempat balapan menjadi pembalap pengganti di tim Repsol Honda.
(Baca Juga: Soal Kasus Doping Andrea Iannone, Bradley Smith Bingung dengan Langkah Aprilia)
Rea mengaku tidak menyesal karena tidak pernah ditawari serius oleh tim MotoGP.
Jika sekarang, Rea mengaku sudah terlalu tua untuk ke MotoGP.
"Aku tidak menyesal. Superbike lebih manusiawi, itu membuat orang lebih dekat ke pembalap, di sini kau bisa jadi seseorang sebelum menjadi karakter di dunia olahraga. MotoGP adalah pertunjukan besar, sebuah bisnis," ungkap Rea.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR