“Kalau ini tidak segera diatasi, musim penghujan ini bisa putus jalannya,” ujarnya.
Proyek peningkatan jalur Culali ini sebenarnya baru rampung pada akhir 2018 lalu.
Meski belum lama selesai, namun sudah ditemukan banyak kerusakan.
Sarjana mengaku telah sering melaporkan adanya kerusakan jalan tersebut, sayangnya pengelola tak memperbaikinnya.
“Tdak diperbaiki, melainkan diurug saja dengan limbah sisa material berupa kerikil dan pasir,” ungkapnya.
Wayan Badan, warga Desa Yeh Mampeh pun mengaku hal serupa.
"Para sopir truk sebenarnya sudah sempat mengungkapkan hal ini. Cuma bagaimana, pihak dinas yang menangani cenderung tidak ada perhatian,” ujarnya.
Ia menambahkan, jalanan rusak tersebut kerap menjadi biang kerok kecelakaan, khususnya wisatawan yang hendak berkemah.
“Kerusakan jalan rata-rata mencapai belasan meter, sedangkan lebarnya hampir mencapai setengah ruas jalan. Kalau di bawahnya mungkin sudah sampai setengah ruas jalan. Karena air ini membuat semacam terowongan, sehingga rawan jebol,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Perkim Bangli, I Wayan Suastika belum bisa dikonfirmasi ihwal kerusakan jalan tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul "Ruas Jalan Culali Bangli Kembali Ambles Hingga 15 Meter"
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribun-bali.com |
KOMENTAR