GridOto.com-Meski penjualan motor bebek enggak sebagus dahulu saat tren motor skutik belum berkembang, tapi pabrikan motor masih mempertahankannya.
Misalnya PT Astra Honda Motor (AHM), yang masih memproduksi sejumlah model motor bebek, salah satunya adalah Honda Supra GTR 150 ini sob.
Setelah meluncur pertama kalinya pada tahun 2016 lalu, AHM memberikan penyegaran untuk Honda Supra GTR 150 Oktober 2019 lalu.
Motor bebek super ini hadir dengan 2 varian, Sporty (Rp 23,812 juta) dan Exclusive (Rp 24,062 juta). Harga on the road Jakarta ya.
(Baca Juga: Motor Bebek Masih Eksis, Ini Dia Review Honda Supra GTR 150 Terbaru)
Kami pun mendapatkan kesempatan mencobanya cukup lama, jadi bisa merasakan impresi berkendara dari motor bebek ini.
Barangkali Anda adalah penggemar motor bebek, dan menunggu ulasan dari Honda Supra GTR 150 terbaru? Baca terus artikel ini.
Desain
Nanggung. Yup, itu kesan pertama yang kami berikan untuk motor ini, karena ubahan tampilannya bisa dikatakan nanggung banget.
Soalnya Honda Winner X, nama lain Supra GTR 150 di Vietnam, mendapatkan update yang jauh lebih signifikan dan berbeda total.
Di Vietnam ubahannya lampu depan ada di bodi, lampu belakang runcing dan tipis, serta tampilannya lebih kekar dan padat.
Sedangkan Honda Supra GTR masih mempertahankan garis desain model sebelumnya, jadi berkesan setengah-setengah kasih update-nya.
(Baca Juga: Pemilik Wajib Tahu, Ini Penyakit di Honda Supra GTR dan Sonic 150R)
Hmmm... Bisa jadi karena AHM menyimpan update total untuk penyegaran selanjutnya? Semoga saja ya.
Secara tampilan, desain sporty dan agresif dari Honda Supra GTR 150 ini masih dipertahankan. Dan desainnya terbilang bagus.
Nampak depan Honda Supra GTR 150 terbaru ini lebih misterius, berkat lampu utama LED yang mika lampunya dilabur warna hitam.
Lampu depannya terbagi jadi 2 bagian, atas untuk lampu dekat dengan 2 titik LED, dan bawah untuk lampu jauh dengan 1 titik LED.
Untungnya pendaran cahaya lampu ini cukup untuk harian, dan lampu jauhnya terang dan fokus di tengah, jadi tetap memberi impresi yang baik.
O iya, bentuk lampunya juga sedikit berbeda dari model sebelumnya, dan batok lampunya pun alhasil ikut menyesuaikan.
(Baca Juga: Honda Supra GTR Hadir di Malaysia, Harganya Selisih Segini Dibandingkan Dengan Indonesia)
Di baliknya ada spidometer baru, yang sudah full digital. Model lama masih pakai paduan analog dan digital.
Ubahan lain ada di buritan nih sob. Lampu belakang jadi lebih slim, karena sudah terpisah dengan lampu sein yang sekarang model batang ala motor sport.
Karena lampu belakang lebih kecil, sepintas bodi jadi nampak lebih lebar. Sedangkan lampu seinnya model ala Honda Tiger lama nih.
Sektor penerangan buritan motor ini walaupun berubah bentuk, teknologinya masih enggak berubah dari model sebelumnya ya, masih pakai bohlam semua.
O iya soal dimensi, motor ini berukuran 2.025 x 705 x 1.105 mm (PxLxT), dengan sumbu roda 1.284 mm dan tinggi jok 780 mm.
Berat motornya sendiri diangka 119 kg, dengan jarak terendah 150 mm. Buat rider berpostur 172 cm masih nyaman dan mudah dikendalikan.
(Baca Juga: Warnanya Kece! Honda Supra GTR 150 Facellift Meluncur di Malaysia, Eh Tanpa Kick Starter?)
Fitur & Teknologi
Kita lihat langsung dari bagian yang di-update yakni spidometer-nya sob. Yang sekarang sudah full digital nih.
Kalau dilihat pasti enggak asing deh sama spidometer-nya. Iya betul, ini spidometer punya Honda Sonic 150R nih.
Isinya lumayan lengkap, ada spidometer, takometer, fuelmeter, odometer, gear position, indikator MIL dan lampu-lampu.
Eh tapi enggak ada tombol untuk ganti info seperti CB150R atau CBR150R ya, karena Supra GTR 150 ini enggak ada info trip meter.
Spidometer ini punya lampu latar yang berwarna orange, dengan tulisan hitam. Cukup jelas untuk dilihat sewaktu riding siang atau malam.
Sisanya masih sama dengan model sebelumnya. Ada kunci kontak berpengaman magnet dan rem cakram dikedua roda.
(Baca Juga: Honda Supra GTR 150 Lama Jadi Baru, Upgrade Kaki-kaki Berasa Moge)
Riding Position & Handling
Karena rangka dan kaki-kaki enggak berubah sama sekali, maka riding position yang ditawarkan Honda Supra GTR 150 masih tetap sama.
Rider dengan postur 172 cm bisa menapak dengan nyaman kala duduk di atas jok dengan tinggi 780 mm.
Cuma bentuk jok yang nungging, bikin gampang merosot ke depan, apalagi enggak ada tangki yang menahan seperti halnya motor sport.
Ditambah busa jok dan kulit jok yang terasa kaku. Jadi selain gampang merosot, juga bikin bokong cepat panas.
Posisi setang terasa rendah dan mudah digapai. Bentuk setangnya agak menekuk ke dalam, jadi bisa lebih mudah untuk manuver.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR