GridOto.com – Sama seperti spooring, istilah balancing kerap muncul bila main ke toko ban mobil.
Balancing berguna untuk membalans roda agar berputar dengan distribusi bobot merata.
Balancing bisa diartikan, menimbang sisi-sisi ban dan pelek untuk mencapai bobot seimbang.
Namun, apa yang membuat balancing begitu penting?
“Kalau dia tidak balans, dia akan mengakibatkan setir bergetar pada kecepatan tertentu,” jelas Irwan Gunawan, pemilik Kian Mandiri Motor, Kelapa Gading, Jakarta Utara (15/2).
(Baca Juga: Nih Cara Deteksi Kaki-Kaki Sudah Harus di Spooring dan Balancing)
Prinsipnya berat semua pelek di mobil harus sama, jika tak sama bisa menimbulkan getaran pada kemudi.
Getaran pada lingkar kemudi saat mobil berjalan bisa terjadi pada kecepatan rendah maupun tinggi.
Kenapa berat semua roda harus seimbang?
Karena pada saat ban berputar, akan terjadi gaya sentrifugal (gaya semu) yang merata.
Namun, bila ada salah satu roda yang titik beratnya berbeda, maka gaya sentrifugal akan cenderung ke arah titik yang lebih berat.
Sehingga akan menimbulkan getaran yang ujung-ujungnya bikin enggak nyaman.
(Baca Juga: Ternyata Ini Pengaruh Balancing Terhadap Keausan Pada Ban Mobil)
Pada proses balancing, untuk memperoleh berat seimbang dipakailah timah balance yang ditempelkan pada pelek.
Titik pelek yang beratnya kurang atau mesti dikasih timah balance ditentukan oleh mesin balancing.
Nah, buat seberapa berat timah balance yang dibutuhkan, mekanik tinggal melihat angka di monitor mesin balancing.
"Sebaiknya melakukan balancing setiap 10.000 km," tutup Irwan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR