Menurut Meidi "Amedeuh" kegiatan d tujuh kota ada perbedaan sedikit dengan yang di Bandung. Masih seputar otomotif, bedanya, katanya, di sini, ada pengiriman brand ambassador dari klub-klub di Bandung ke tujuh titik tersebut.
Kegiatan-kegitan lainnya seperti slow race, team building, the most catchy , baksos sembako untuk panti asuhan, city rolling, custom competition, live music, sharing experience, dll.
Acara ini dipandu dua Host gokil yaitu Dede Edun dan Mira Cumil, untuk kompetisi motor pun oleh juri Indra Bluesman, Gingin Kurnia, Purnama, dan Mangbro.
"Kami naik motor ke sana, di sana sudah ada komunitas-komunitas motor yang menunggu," kata Deddi Nurhadianto alias Mang Uban dari MMC Outsider yang juga terlibat di Brothers in Arms sebagai koordinator dokumentasi.
Menurut Mang Uban, banyak sekali anggota klub-klub motor yang datang menyambut mereka.
Menurut Meidi "Amedeuh" bersama timnya (M-Production) harus mem-follow up sekitar 378 klub motor yang ada di Jawa Barat untuk acara tersebut. "Selama dua minggu, oleh 2 orang dan alhamdulilah terkumpul kurang lebih setengahnya yang terlibat di even tersebut" katanya.
(Baca Juga: Komunitas Honda ADV Indonesia Chapter Jakarta, Berawal dari Penat)
Klub motor di Bandung sangat antusias mengikuti even ini. Mereka semua ingin ikut touring ke kota-kota yang dimaksud. Namun, karena keterbatasan akomodasi dan transportasi, klub yang ikut hanya diikuti enam klub motor saja per kotanya. Namun, khusus yang ke Pangandaran diikuti oleh 9 klub motor.
"Tapi kenyataannya brand ambassador yang dari klub Bandung ke kota yang dituju akhirnya selalu lebih, klub-klub selalu siap berangkat walau dengan bensin sendiri dan makan sendiri, dan kalau saya mah mangga saja," kata Meidi "Amedeuh".
Menurut Meidi "Amedeuh", sebelum ada Brothers in Arms bukan berati tidak ada even otomotif di kota Bandung.
Tapi katanya, ia justru heran mengapa trendsetter otomotif bisa berpindah ke kota lain.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bikers Bandung Geregetan, Ingin Tren Otomotif Kembali ke Bandung
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jabar |
KOMENTAR