(Baca Juga: Menjawab Isu Xpander Bermesin 1.300 cc Musuhnya Avanza 1.3 dan Xenia 1.3)
"Saat saya baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara di mana penjualan Mitsubishi sangat kuat, seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia," kata Kunimoto lagi.
"Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan Mitsubishi, yaitu tangguh dan perawatannya mudah," sambungnya.
Adapun bahasa desain Dynamic Shield ini dipopulerkan pertama kali oleh generasi baru Outlander PHEV Concept-S pada ajang Paris Motor Show 2014 silam.
Kemudian digunakan pada model-model lainnya seperti Mitsubishi Eclipse Cross, New Triton, serta LMPV mereka yang paling populer di Indonesia saat ini yaitu Xpander.
(Baca Juga: Meski Canggih dan Efektif, Tidak Semua Orang Cocok Dengan Outlander PHEV)
Menurut Kunimoto, pengembangan desain untuk Mitsubishi Xpander merupakan yang paling menantang, karena benar-benar menggunakan desain yang baru.
"60 tahun saya mendesain mobil, tapi proyek saya yang paling menantang adalah Xpander, karena benar-benar desain yang baru bagi Mitsubishi," ujar Kunimoto.
"Di mana setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda, sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya," imbuhnya.
Namun, berkat kepiawaiannya dalam mendesain kendaraan, Mitsubishi Xpander pun berhasil diproduksi dengan tampilan yang tidak jauh berbeda dengan konsepnya.
Mengingat tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal.
Kunimoto pun sedikit menambahkan, kalau mobil konsep Mitsubishi e-Evolution akan kurang lebih sama seperti konsepnya.
"Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR