Pihaknya juga menargetkan 40 persen penjualannya berasal dari pasar ekspor pada 2027 mendatang.
(Baca Juga: Diisukan Hengkang dari Indonesia. Ini Jawaban Proton Malaysia)
"Sekarang kami memiliki pondasi yang bagus, kami juga berkomitmen akan meluncurkan model-model baru setiap tahunnya," papar Li Chungrong mengutip dari Paultan.org.
Li menambahkan, menurutnya Perodua bukanlah merupakan kompetitor utama Proton saat ini.
Selain itu, pencapaian yang diperoleh selama 2019 kemarin membuat dirinya optimis Proton dapat mengalahkan Perodua sebagai market leader pada 2022 nanti.
Lima tahun lebih cepat dari target yang direncanakan sebelumnya, pada saat Geely menanamkan investasinya untuk merek asal Malaysia tersebut.
(Baca Juga: Ambruk, Proton Stop Jualan di Indonesia)
"Perodua bahkan bukan (lagi) menjadi pesaing kami. Kenapa? Karena posisi produk yang berbeda, Saga kami jauh lebih baik ketimbang Bezza mereka (Perodua)," tuturnya.
Li juga menyebut Indonesia dan Thailand merupakan negara dengan pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Akan tetapi, ia menolak untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai strategi Proton untuk kedua negara tersebut.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | paultan.org |
KOMENTAR