Tujuannya untuk mempersiapkan pelat kopling ke gigi berikutnya pada saat sedang dioperasikan dalam gigi tertentu.
Secara fundamental DCT terbagi menjadi dua dilihat dari jenis kopling yang digunakan.
Ada yang menggunakan dua kopling basah dan ada juga yang menggunakan dua kopling kering.
Kopling basah adalah jenis kopling yang terendam oleh oli dan vice versa, kopling kering adalah kopling yang tidak terendam oli.
(Baca Juga: Sebaiknya Tuas Transmisi Matik di N Saat Berhenti, Ternyata Karena Ini)
Penggunaan oli DCT kopling basah berfungsi sebagai pendingin kopling karena mengalami gesekan yang cukup kencang.
Sedangkan DCT kopling kering dinilai memiliki ancaman selip yang lebih rendah karena kerjanya tidak terlalu bergantung dengan oli layaknya kopling basah.
Dewasa ini cukup banyak kendaraan yang menggunakan sistem transmisi otomatis dengan basis DCT.
Salah satunya adalah KIA Seltos yang pada awal tahun ini diperkenalkan oleh PT Kreta Indo Artha (KIA) di Jakarta.
(Baca Juga: Seken Keren: Kelemahan Dual Clutch Ford Fiesta Ecoboost Dapat Diantisipasi dengan Cara Ini)
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Auto Motor und Sport,kia.co.nz,dctfacts.com,volkswagenag.com,borgwarner.com,osv.ltd.uk |
KOMENTAR