"Sebab kalau dari barat kan ada Simpang Tiga Colombo, kalau dari timur ada Simpang Sagan. Ketiganya jadi terlalu dekat jaraknya," kata warga Mlati, Sleman ini.
Hal senada juga diungkapkan Novi (23), yang menurutnya jarak antar simpang APILL yang berdekatan justru bisa mengganggu arus kendaraan.
Ia khawatir, bakal ada penumpukan kendaraan saat APILL di Simpang Lima UNY resmi ditetapkan.
Terutama saat jam-jam sibuk.
(Baca Juga: Kabupaten Ini Cuma Punya Satu Lampu APILL, Itu Juga Sudah Rusak)
"Semisal dari arah barat atau timur sudah menumpuk, bisa-bisa kendaraan yang berhenti di Simpang UNY juga ikut mengantre panjang," jelas Novi.
Meskipun begitu, keduanya tetap mengapresiasi kebijakan dari Dishub Sleman dan berharap kehadiran APILL mampu memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut.
Adapun Novi secara khusus juga berharap, ada penataan kembali di sekitaran Simpang Lima UNY.
Sebab menurutnya, parkir kendaraan roda empat hingga para pedagang di pinggir jalan dirasa cukup mengganggu.
(Baca Juga: Dishub Kulon Progo Lapor Polisi, Habis Kecolongan Baterai APILL)
"Apalagi kawasan itu jadi pusat keramaian karena ada dua perguruan tinggi di situ," jelas warga Gamping ini.
Sebelumnya Marjanto mengatakan, uji coba APILL di Simpang lima kampus UNY tersebut akan dilakukan selama sebulan atau 30 hari.
Nantinya penerapan APILL tersebut akan dievaluasi kembali, terutama saat jam-jam sibuk atau puncak kepadatan.
"Nanti dievaluasi lagi apakah durasi siklus lampunya ditambah atau dikurangi, atau pengaruhnya terhadap kelancaran arus kendaraan di sana," jelas Marjanto.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Rencana Penerapan Lampu APILL di Simpang 5 Kampus UNY, Begini Tanggapan Warga
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | TribunJogja.com |
KOMENTAR