GridOto.com - Intensitas hujan di Jakarta semakin tinggi hingga mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah.
Salah satunya di depan Plaza Senayan Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Melansir akun Twitter @TMCPoldaMetro, ketinggian banjir di depan Plaza Senayan 30-40 cm.
Bahkan dalam foto yang dibagikan sejumlah motor yang terparkir seperti Kawasaki W175, Honda BeAT, Honda Vario, hingga Yamaha V-ixion terendam.
(Baca Juga: Banjir Tenggelamkan 18 Titik di Samarinda. Pengendara Lebih Baik Hindari Wilayah Ini!)
Dari Toyota Vios, Toyota Avanza, Toyota Kijang, Hingga Honda Mobilio pun terlihat mencoba menerobos banjir di depan Plaza Senayan tersebut.
15:53 #Banjir 30-40 cm di depan Plaza Senayan Jl. Asia Afrika, agar hati-hati bila sedang melintas. @arifmelanesia pic.twitter.com/hzN302VP2K
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) 17 Desember 2019
Tapi tau enggak sob, kalau nekat menerobos banjir apa yang bisa terjadi?
Efeknya secara langsung sih dapat mengakibatkan mesin mobil mati.
"Kalau terobos banjir dalam kecepatan tinggi, kemungkinan besar mesin mobil akan mengalami water hammer," buka Wahidin Jaelani, Service Manager Astrido Daihatsu Daan Mogot kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Selain Mengurai Macet, Jalan Tol Ini Bisa Menanggulangi Banjir, Tiga Tahun Lagi Diperkirakan Beroperasi)
Water hammer sendiri terjadi akibat masuknya air melalui air intake.
Proses pembakaran di dalam mesin terdapat tekanan tinggi untuk memantik bahan bakar dan udara.
"Air itu punya massa yang lebih padat, kalau tercampur dalam proses kompresi akan menghasilkan tekanan yang lebih besar dan mendorong paksa piston turun," jelas Wahidin.
Setang piston sendiri merupakan komponen yang menyangga gerakan piston pada porosnya.
(Baca Juga: Banyak Kendaraan Mogok Akibat Banjir di Medan, Ini Tips Berkendara Aman Saat Terpaksa Terjang Banjir)
Karena tekanan yang tinggi dapat memaksa piston bergerak diluar poros crankshaft.
"Dalam putaran mesin tinggi, setang piston bergerak sangat cepat dan dipaksa keluar dari poros putar sehingga jadi bengkok," ujar Wahidin.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR