Di 2009, Stoner mulai merasakan gejala penyakit lactose intonlerance yang membuat kondisi fisiknya drop karena tubuhnya tidak bisa mencerna laktosa sebagai sumber energi tubuhnya.
"Aku menderita saat itu, muntah setiap usai balapan, aku secara fisik tidak bisa mengendarai motor lagi. Kami tidak tahu saat itu, aku sudah mendatangi semua dokter untuk menyelesaikan masalahnya," kata Stoner.
Penyakit lactose intolerance tersebut, ditambah beberapa faktor juga, membuat Stoner akhirnya memutuskan pensiun.
(Baca Juga: Ini Bocoran Beberapa Peraturan di F1 untuk Tahun 2020 dan 2021)
Untuk penyakitnya kini, Stoner mudah sekali lelah, cukup parah, badannya cepat pegal ketika beraktivitas.
Stoner seperti sudah tidak punya tenaga lagi untuk melakukan aktivitas berat, bahkan aktivitas ringan saja susah.
"Aku benar-benar menderita dengan penyakit kronis saat ini. Itu tidak bagus. Sejak Agustus atau September tahun lalu penyakit itu menyerangku. Aku merasakan ada yang salah ketika aku bermain golf malah menjadi seperti olahraga berat untukku," sambung Stoner.
"Aku sudah mencoba beberapa obat berbeda untuk melawan penyakit itu dan membuatku sedikit lebih kuat setiap harinya," jelasnya.
Stoner harus rela meninggalkan beberapa kegiatan yang menjadi hobinya.
"Aku tidak bisa bermain gokart selama 1 tahun ini, aku tidak punya energi untuk kesana dan melakukannya seharian, hal itu akan membuatku istirahat selama 1 pekan," ungkapnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR