Karena angkutan massal gratis yang pihaknya sediakan saat ini masih berjumlah 2 unit, dari total 15 angkutan pelajar saja.
Idealnya, tambah Ichwan, Pemerintah Kota Banjarmasin harusnya memiliki 30 unit lagi.
Sedangkan pada 2020 mendatang, pihaknya hanya mengusulkan 5 unit, namun itu pun terancam gagal.
"Ya, makanya kami pun tidak muluk-muluk, melainkan hanya lima saja. Tapi apa rencana penambahan angkutan pelajar, justru dicoret. Begitu pula penambahan BBM-nya, sama dicoret juga. Saya sendiri tidak ngerti apa maksudnya," jelasnya.
Ichwan juga mengaku, hanya bisa pasrah terhadap kondisi tersebut.
Karena dari berbagai keinginan ini sebetulnya bukan demi keuntungan pihaknya, melainkan murni mengakomodir keinginan masyarakat.
(Baca Juga: Pengguna Angkutan Massal di Jabodetabek Cuma 8 Persen, BPTJ Ajak Masyarakat Kurangi Polusi Dengan Cara Ini)
"Iya, kalau saya sih paling enjoy saja. Karena apa yang sudah saya niatkan juga sudah saya usahakan. Meskipun sepertinya bertepuk sebelah tangan," jelasnya.
Sedangkan Isnaini, selaku Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin saat dikonfirmasi tidak menepis kalau pihaknya telah menerima usulan terkait penambahan angkutan pelajar oleh Dishub Kota Banjarmasin.
Terlebih jika dalam konteks ini peruntukkannya kepada masyarakat, pihaknya pun sebetulnya tidak ada masalah, apalagi sampai mengabaikan usulan.
"Begitu juga di dewan, saya rasa pihak badan anggaran pun tidak pernah ada keinginan mendrop atas hal itu. Mungkin bisa saja ada pertimbangan lain diantaranya dari tim TAPD sebelah yang mengusulkan," jelasnya.
Isnaini juga mengatakan, kalaupun hal ini mungkin dikarenakan ada yang terlewat, ia berjanji akan segera mengajukannya di perubahan.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Dicoret Dewan, Penambahan Armada Angkutan Pelajar Kota Banjarmasin di 2020 Terancam Batal
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Banjarmasin Post |
KOMENTAR