GridOto.com - Apakah betul semakin tinggi angka oktan di BBM berarti bikin performa mobil atau motor semakin baik?
Sebelum menuju pertanyaan itu, baiknya mengetahui apa itu angka oktan.
Resminya angka oktan disebut Research Octane Number alias RON.
Secara formula kimia, oktan itu perbandingan antara iso oktana dengan heptana. Dua bahan kimia (heptana dan iso-oktana) ini dijadikan standar dalam skala dengan heptana memiliki nilai 0 dan iso-oktana memiliki nilai 100.
(Baca Juga: Enggak Cuma Bagus di Mesin Mobil, BBM Oktan Tinggi Juga Bagus Buat Ini)
Jika campuran meliputi 20% heptana dan 80% iso-oktana, misalnya, maka bahan bakar tersebut memiliki angka oktan 80.
Jika sebuah mobil memakai bahan bakar dengan oktan di bawah rekomendasi pabrikan, maka dampaknya pembakaran tidak, konsumsi BBM jadi boros, dan tenaga mesin ikut menurun.
Lalu bagaimana jika yang terjadi sebaliknya, mesin mobil atau motor menenggak BBM yang angka oktannya lebih tinggi?
Misalnya saja bahan bakar yang dijual Pertamina, produk dengan RON tertingginya adalah Pertamax Racing yang memiliki oktan 100.
(Baca Juga: Mobil Lawas Aman Pakai BBM Oktan Rendah? Eits, Belum Tentu Sob)
Di bawah Pertamax Racing ada Pertama Turbo dengan RON 98, juga di perusahaan SPBU lain yang menyediakan bahan bakar dengan oktan tinggi.
Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, pengunaan bahan bakar dengan oktan yang terlalu tinggi justru tidak baik untuk kendaraan yang tidak sesuai.
"Justru itu gak baik, karena pasti ada sisa-sisa bahan bakar yang gak terbakar," ujar pria yang akrab disapa Yus ini ketika ditemui GridOto.com.
Yus menjelaskan, bahan bakar yang tidak terbakar tersebut bisa saja masuk ke komponen mesin dan bercampur ke oli.
Hal itu tentu saja dapat membahayakan komponen mesin, apalagi jika bahan bakar yang tecampur makin lama makin menumpuk.
Oleh karena itu, penggunaan bahan bakar harus sesuai dengan anjuran yang diberikan pabrikan.
"Kalau terlalu tinggi justru pembakarannya tidak sempurna, makanya lebih baik ikuti saja anjuran dari pabrikan. Karena kan mereka lebih tau setting engine management dari mesin tersebut seperti apa, kompresinya seperti apa, dan lain-lain," tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR