Menemukan lokasi optimal dalam penempatan sensor adalah faktor kunci untuk mencari sumber getaran.
Pembuatan RANC sendiri mengambil basis sistem teknologi Active Noise Control (ANC) yang saat ini dimiliki Hyundai.
Teknologi ini berlawanan dengan sistem peredaman suara yang pasif yang menggunakan metode blokade suara.
Sistem teknologi ini bekerja secara aktif menganalisa suara di dalam kabin untuk mengurangi suara mesin dan jalan.
(Baca Juga: Hyundai Bakal Investasikan Rp 14 Triliun Lebih di Karawang Terkait Kendaraan Listrik)
Proses Pembuatan dan Aktor di Balik RANC
Lee mengaku sempat mencoba menggunakan menggunakan sensor analog dalam pengerjaan proyek ini sebelum akhirnya menggunakan sensor digital.
"Awal pengembangan, kami menggunakan sensor analog yang harganya lebih dari 20.000 Dolar Amerika Serikat (Rp 281,5 juta), jadi kami beralih ke sensor digital," ujarnya melaui siaran resmi. (Kurs $1=Rp 14.076,70)
"Artinya penelitian kami selama 2 tahun harus sia-sia karena kami bergantung pada sensor analog. Akhirnya kami membuat ulang semuanya meliputi sensor kecepatan, microphone, kontroler, dan lain sebagainya," tambah Lee.
(Baca Juga: Hyundai Suntik Rp 22,7 Triliun Tunai Dan Rp 5,6 Triliun Aset Ke Aptiv Untuk Membuat Mobil Otonom)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | hyundaimotorgroup.com |
KOMENTAR